Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komandan Satuan Polisi Militer (Dansatpom) TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma Letkol Made Oka Darmayasa mengatakan pihaknya menginginkan informasi secepatnya soal kasus anak Pamen TNI AU yang tewas terbakar di kawasan pangkalan udara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami tinggu saja, kami juga menginginkan secepatnya yang jelas kami menunggu dari Polres,” kata Made saat dihubungi Tempo, Ahad, 9 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Made mengatakan nantinya bakal ada rilis lagi di Polres Jakarta Timur dalam waktu dekat.
“Kejadian yang di Pos Spion ini nanti bakal dirilis dalam waktu dekat. Nanti tanya Polres kemungkinan minggu-minggu depan terakhir rilisnya,” ucapnya.
Dia tidak menjelaskan secara detail kapan rilis itu bakal digelar. Saat ditanya apakah pemeriksaan CCTV sudah diberikan kepada pihak Lanud, Made mengatakan sudah disampaikan dalam rilis sebelumnya.
Dia juga tidak menjelaskan secara detail apa hasil pemeriksaan CCTV yang ditemukan.
Dihubungi Tempo secara terpisah, pihak Polres Jakarta Timur menyatakan bakal memberikan informasi lanjutan secepatnya. Meski demikian, pihaknya belum bisa memastikan detail waktunya.
Temuan polisi di lokasi tewasnya anak Pamen TNI AU di Halim
Dalam konferensi terakhir pada Selasa, 3 Oktober 2023 lalu, polisi mengungkapkan tidak menemukan bercak darah selain milik anak pamen TNI Angkatan Udara inisial CHR tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Polisi Leonardus Harapantua Simarmata Permata mengatakan juga tidak ada jejak orang lain di lokasi.
"Tidak ditemukan DNA lain selain milik korban di TKP," ujar Leonardus di Polres Metro Jakarta Timur, Selasa, 3 Oktober 2023.
Temuan itu berdasarkan pemeriksaan oleh tim Kimia, Biologi, dan Forensik Pusat Laboratorium Forensik Badan Reserse Kriminal Polri (Puslabfor Bareskrim Polri). Tempat kejadian perkara (TKP) kematian CHR berada di Pos Spion ujung landasan 24 Halim Perdanakusuma.
Pada jasad korban ditemukan enam luka tusukan dan luka bakar 91 persen. Dari hasil visum et repertum dan autopsi, korban masih hidup saat terbakar. "Indikasinya terdapat jelaga di tenggorokan korban," katanya.
Dari temuan lain, tidak ada bahan bakar lain selain bensin.
Polisi temukan lembar kertas berisi tulisan dan gambar di kamar
Selain itu, polisi mengungkapkan ada penemuan dua lembar kertas berisi tulisan dan gambar di kamar anak tersebut. Dalam tulisan itu, kata polisi, CHR merasa lebih dihargai di gim yang dimainkannya.
Pemuda berusia 16 tahun itu sempat berteriak kesakitan dan didengar oleh petugas keamanan dari Royal Golf Halim. Lokasi kejadian anak perwira menengah (pamen) TNI AU itu tidak jauh dari tempat bermain golf.
Jasad CHR masih dalam keadaan terbakar ketika ditemukan. "Ada saksi yang mendengar suara rintihan. Itu dengan jarak sekitar 30 meter," tutur Leonardus.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sejumlah CCTV, korban terpantau bersepeda sendirian menuju TKP di Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma sekitar pukul 18.00 pada Minggu, 24 September 2023. Tak lama kemudian, dia ditemukan tewas terbakar.
Sebanyak 12 saksi dari kalangan sipil dan pihak pengamanan internal Halim Perdanakusuma sudah diperiksa dalam kasus anak pamen TNI AU tewas di Lanud Halim itu. Polisi juga memeriksa ayah dan ibu korban, serta guru dan teman-teman sekolahnya.