Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Kepala Pospol Sabang Cerita Detik-detik Kerusuhan 21-23 Mei

Kepala Pospol Sabang, Jakarta Pusat, Inspektur Polisi Satu Kardiyana, menceritakan detik-detik kerusuhan 21-23 Mei 2019 malam di depan Gedung Bawaslu

29 Agustus 2019 | 11.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pos Polisi Sabang, Jakarta Pusat, Inspektur Polisi Satu Kardiyana, menceritakan detik-detik kerusuhan 21-23 Mei 2019 malam di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. Akibat dari kerusuhan itu, pospol Sabang, Menteng, Jakarta Pusat, itu ludes dibakar massa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Kardiyana, setelah kerusuhan pecah sekitar pukul 23.00 WIB, sebagian perusuh mendatangi Pospol Sabang. Usai merusak kamera pengintai di depan Kedutaan Besar Spanyol, kata dia, massa merangsek masuk ke dalam pospol.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Barang-barang itu dikeluarin dan dibakar. Motor juga ikut dibakar dan kaca dipecahin,” kata Kardiyana saat ditemui usai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 28 Agustus 2019.

Sebelum itu, Kardiyana bersama dua anak buahnya meninggalkan pospol untuk menyelamatkan diri. Mereka menggunakan pakaian bebas untuk menghindari amukan massa.

Menurut Kardiyana, sekitar pukul 00.30 Pospol Sabang mulai terbakar. Saat itu dirinya berada di sekitar Jalan Sabang, Jakarta Pusat, dan mendapat kabar dari anggotanya. “Saat itu di pos tidak ada orang,” ucap Kardiyana.

Akibat dari pembakaran itu, enam pasang baju dinas Kardiyana beserta sepatu, ikat pinggang, jaket, dan barang pribadi lainnya yang disimpan di pos hangus terbakar. Barang elektronik yang berada di dalam pos seperti komputer pun ludes.

Dirinya harus merogoh kocek pribadi untuk membeli berbagai seragam dinas yang hangus. “Sekitar Rp 7 juta. Ini (baju dinas) sudah beli lagi pakai uang sendiri,” kata Kardiyana, sementara kerugian akibat hangusnya Pospol Sabang ia taksir sekitar Rp 350 juta.

Pospol Sabang adalah satu dari lima pos yang dirusak massa. Selebihnya adalah pospol di Slipi, Sarinah, Cut Meutia, dan Tugu Tani.

Pada 21 dan 22 Mei 2019, massa berdemo di depan Kantor Bawaslu Pusat. Mereka menolak hasil penghitungan suara Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memenangkan calon presiden inkumben Joko Widodo beserta pasangannya, Ma'ruf Amin.

Demonstrasi yang diawali dengan aksi damai itu berujung ricuh pada Selasa malam-Rabu dini hari serta Rabu malam-Kamis dini hari, 21-23 Mei 2019. Tak hanya di pospol Sabang, Jakarta Pusat, kerusuhan juga merembet ke daerah Slipi dan Petamburan, Jakarta Barat.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus