Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Komnas HAM: Ada Dalang Penembakan Misterius Kerusuhan 21-23 Mei

Komnas HAM menengarai ada pihak yang mendalangi penembakan misterius dalam kerusuhan 21-23 Mei 2019.

29 Oktober 2019 | 17.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM menengarai ada pihak yang mendalangi penembakan misterius dalam kerusuhan 21-23 Mei 2019. Dugaan tersebut muncul karena pelaku penembakan misterius tersebut dinilai terlatih menggunakan senjata api dan peristiwa penembakan dilakukan secara terorganisir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Makanya kami minta polisi mengungkap tuntas bukan hanya pelaku lapangan saja, tapi juga mastermind-nya begitu, dalang, sutradaranya siapa," kata Wakil Ketua Tim Pencari Fakta Komnas HAM dalam kerusuhan Mei, Beka Ulung Hapsara di Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beka mengatakan penembakan yang terorganisir bisa terlihat dari kronologi penembakan ini. Ia mengatakan penembakan dilakukan dalam waktu yang relatif bersamaan, namun lokasi penembakan tersebar di sejumlah lokasi yang berjauhan. "Penembakan itu tidak mungkin dilakukan oleh satu orang saja, kalau lebih dari satu orang artinya terorganisir," kata dia.

Selain itu, Komnas HAM juga menilai ada pihak yang memang mengkondisikan agar demonstrasi menolak hasil Pemilihan Presiden 2019 itu berakhir rusuh. Tanda-tanda pengkondisian itu, kata dia, nampak dari percakapan di media sosial. Beka mengatakan sebelum demonstrasi ada ratusan akun yang mengonsolidasikan massa dan memprovokasi dengan ujaran kebencian.

Pihak ini pula, kata dia, yang menggerakkan massa non-pendemo untuk berbuat anarkis pada malam hari. Ia menduga yang melakukan itu semua berasal dari pihak yang sama. "Ya kami duga pihak yang sama," kata dia.

Kendati demikian, Beka mengatakan hasil penyelidikan Komnas HAM tidak menyebutkan siapa dalang penembakan misterius tersebut. Komnas, kata dia, meminta polisi mengusut eksekutor penembakan dan orang yang memerintahkannya. "Itu tugasnya polisi untuk mengungkap, kami hanya menyebutkan bahwa itu terlatih dan terorganisir," kata dia.

Dalam kerusuhan 22 Mei, Komnas menemukan sepuluh orang tewas. Sembilan di antaranya tewas karena luka tembak. Delapan korban ditembak di Jakarta, sedangkan satu orang lainnya di Pontianak. Adapun satu korban lagi tewas akibat benturan benda tumpul di kepala.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus