Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada Kamis sore, 31 Oktober 2024, Arif Eko, 36 tahun, sedang mengamen seperti biasa di lampu lalu lintas di Jalan Veteran, Sukasari, Tangerang. Ia melihat sebuah truk kontainer yang melaju dari arah Jalan KH. Hasyim Ashari yang dikejar sejumlah sepeda motor. Arif mengira itu adalah massa yang akan tawuran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Posisinya saya lagi ada di pinggir lagi ngamen, tiba-tiba dari arah Jl. KH. Hasyim Asyari sampai ke Jl. Veteran, (truk) sudah putar balik 2 kali," ucap Arif kepada Tempo, Jumat, 1 November 2024. Arif menjelaskan supir truk ugal-ugalan itu tak ragu tancap gas meski lalu lintas sedang ramai. Ia mengingat saat itu lampu lalu lintas berwarna hijau, Arif pesimis bakal selamat bila lampunya berubah merah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tepat usai supir bermanuver kemudi truk untuk memutari Tugu Adipura yang kedua kali, roda belakang kontainer terjebak di undakan tugu. "Dia niatnya mau kabur lagi, alhamdulillah Allah menghendaki ban yang di belakang nyangkut di Adipura," kata Arif. Namun, usaha melarikan diri si supir tidak berhenti di sana.
Arif bilang truk bernomor polisi B-9727-UCU itu masih maju-mundur, yang akhirnya menyenggol badan sebuah taksi dan 2 pesepeda motor bergulingan. Seorang anak terpisah dari ibunya usai jatuh dari motor. "Lalu saya nolongin anak kecil yang usia 5-6 tahun lah sama ibunya. Jadi ibunya itu cuma nyelamatin motornya. Posisi anak itu gak diperhatiin," ujar Arif menjelaskan kekacauan tempat kejadian.
Dalam hitungan detik usai tubrukan itu, massa berhasil mendekati truk kontainer yang dipastikan berhenti di Tugu Adipura. Arif mengatakan massa mulai melempari kendaraan itu dengan benda-benda di sekitar yang bisa dijadikan pelampiasan amarah. Massa mendesak agar supir berinisial JNF itu keluar. "Sebelum dia keluar dia masih naik nih, jadi dia mau kabur," kata Arif membeberkan upaya pelarian diri supir naik ke atas kepala truk.
Namun, supir yang memanjat lewat jendela kanan itu lantas ditarik oleh massa yang bersiaga di samping truk. "Langsung dihantam-hantamin tuh sama warga-warga. Ada yang pake balok, batu, pokoknya seadanya di situ aja," kata Arif di sebuah gubug yang berjarak kurang dari 50 meter dari Tugu Adipura. Menurut foto dan video yang diambil oleh warga, Tempo melihat kepala JNF berlumuran darah dan tampak tidak sadarkan diri.
Pengeroyokan sopir truk itu terhenti ketika personel TNI yang bertugas di Komando Distrik Militer (Kodim) 0506 Tangerang datang melerai massa. Petugas piket Kodim 0506 Tangerang enggan memberi keterangan soal peristiwa itu. Dia minta agar hal itu ditanyakan ke Komando Rayon Militer (Koramil) 01 Tangerang, yang berada di sudut persimpangan Tugu Adipura.
Sebanyak enam prajurit TNI yang sedang berjaga di ruang piket Koramil 01 Tangerang saat jam makan siang mengatakan, prajurit Kodim dan Koramil Tangerang bersama-sama turun tangan melerai massa yang mengeroyok sopir truk yang diduga melakukan tabrak lari itu.
Menurut para prajurit TNI yang enggan disebut identitasnya itu, kondisi sopir truk itu sudah parah usai dihajar habis-habisan. "Kalau parah ya parah lah, tinggal sekali gebuk meninggal kok," ujar seorang prajurit.
Sopir truk berinisial JNF, 24 tahun, itu kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang. Kepala Humas Publikasi dan Informasi RSUD, Dr. Hilwani, mengatakan JNF telah melewati masa kritis dan kondisinya membaik per hari Jumat, 1 November 2024.
Kapolres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Zain Dwi Nugroho mengatakan belum bisa meminta keterangan pada sopir truk ugal-ugalan yang kabur usai menabrak sejumlah kendaraan. Zain menunggu kondisi JNF stabil baru memintanya bertanggung jawab atas tabrak lari yang mengakibatkan 6 orang terluka dan 16 kendaraan bermotor rusak. Zain juga mengungkap pengemudi truk itu positif mengonsumsi narkoba jenis sabu berdasarkan hasil tes urine.