Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Polisi Selidiki Dugaan Bayi Tertukar yang Viral di Media Sosial

Polisi mengatakan telah melakukan olah TKP dan berkomunikasi dengan orang tua bayi tertukar serta pihak rumah sakit.

16 Desember 2024 | 16.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Polres Resor Metro Jakarta Pusat menyelidiki dugaan bayi tertukar yang dilaporkan terjadi di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih.  "Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Cempaka Putih sedang melakukan pendalaman," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi di Gedung Humas Polda Metro Jaya pada Senin, 16 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ade mengatakan penyelidikan itu merupakan tindak lanjut kepolisian usai mendapat informasi viral dari media sosial.  Ade memastikan polisi telah melakukan serangkaian tahapan penyelidikan untuk menentukan ada tidaknya tindak pidana. "Mengecek TKP, berkomunikasi dengan pihak rumah sakit, berkomunikasi dengan orang tua korban," ujar Ade merincikan. Selain itu, Ade juga menyebut polisi telah meminta keterangan dari pengurus RW setempat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada saat yang sama, Ade mengumumkan rencana ekshumasi terhadap jasad bayi tersebut. Ekshumasi atau penggalian jenazah dari kubur itu akan digelar besok Selasa, 17 Desember 2024. "Untuk mengambil sampel DNA dari bayi." 

Sebelumnya seorang pria berinisial MR, 27 tahun, menduga bayinya tertukar dalam kondisi meninggal dunia saat istrinya melahirkan di Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, 16 September 2024. Kecurigaan MR muncul dari panjang tubuh jasad bayi yang dimakamkan berbeda dengan catatan medis.

Bayi yang MR kuburkan tingginya sekitar 70-80 sentimeter (cm), sementara yang tertulis di catatan medis hanya 47 cm. Melihat ukurannya, MR dan keluarga menduga kalau bayi yang dikuburkan itu bukan berumur satu hari, melainkan sudah berbulan-bulan.

MR mendatangi Rumah Sakit Islam untuk meminta penjelasan. Namun, pihak rumah sakit menyangkal jika bayi tersebut tertukar.

Mediasi antara rumah sakit dan MR sempat dilakukan sebanyak dua kali. Karena tak kunjung ada kesepakatan, akhirnya MR memviralkan kejadian itu setelah tiga bulan kejadian. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus