Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Polri Lambat Usut Kasus Afif Maulana, KPAI Sebut Ada Pelanggaran UU Perlindungan Anak

Lambatnya Polri dalam menangani kasus Afif Maulana tak sejalan dengan pasal 59A UU Perlindungan Anak yang harus diusut secara cepat dan tuntas.

31 Juli 2024 | 06.45 WIB

Orangtua Afif Maulana, pelajar SMP yang tewas diduga dianiaya oknum polisi, menabur bunga di pusara anaknya di pemakaman umum (TPU) Tanah Sirah, Padang, Sumatera Barat, Rabu, 10 Juli 2024. Keluarga Afif Maulana bersama LBH Padang dan mahasiswa menggelar doa bersama dan tabur bunga bertepatan dengan 31 hari meninggalnya Afif Maulana dan keluarga berharap mendapatkan keadilan atas peristiwa itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
material-symbols:fullscreenPerbesar
Orangtua Afif Maulana, pelajar SMP yang tewas diduga dianiaya oknum polisi, menabur bunga di pusara anaknya di pemakaman umum (TPU) Tanah Sirah, Padang, Sumatera Barat, Rabu, 10 Juli 2024. Keluarga Afif Maulana bersama LBH Padang dan mahasiswa menggelar doa bersama dan tabur bunga bertepatan dengan 31 hari meninggalnya Afif Maulana dan keluarga berharap mendapatkan keadilan atas peristiwa itu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai lambatnya Polri dalam menangani kasus kematian Afif Maulana tak sejalan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Afif merupakan bocah berusia 13 tahun yang diduga tewas karena penyiksaan oleh polisi dalam tragedi Jembatan Kuranji, Padang, 9 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Komisioner KPAI Diyah Puspita mengatakan dalam pasal 59A yang tertuang pada Undang Undang tersebut, perihal anak meninggal dunia atau berkenaan khusus, harus diusut secara tuntas dan cepat. “Jadi ada semacam pelanggaran di Pasal 59A Undang Undang perlindungan anak,” kata Diyah saat ditemui di kantor KPAI, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sayangnya, dalam kasus ini Polri justru tak bertindak cepat. Permohonan ekshumasi yang dilayangkan oleh kuasa hukum kerluarga korban dan KPAI pun tak kunjung direspons. “Di kasus ini memang sangat lambat dan kami prihatin karena aduan dari KPI itu sudah 14 hari ke Kapolri,” kata Diyah

Dia menyoroti lebih detail aturan-aturan pada pasal tersebut yang sayangnya tidak ditanggapi oleh Polri. Seperti tidak adanya perlindungan hukum maupun pendampingan psikososial dan bantuan sosial yang diberikan. Tidak hanya kepada keluarga Afif Maulana tapi juga anak-anak lainnya yang jadi korban penyiksaan di Polsek Kuranji.

Jenazah Afif Maulana ditemukan seorang warga di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, pada Ahad siang, 9 Juni 2024. Kepada pihak keluarga, polisi menyatakan Afif tewas karena melompat setelah menghindar dari kejaran anggota polisi yang berupaya mencegah terjadinya tawuran pada Ahad dini hari.

Keluarga tak percaya dengan cerita itu setelah melihat kondisi jenazah Afif. Mereka lantas melaporkan masalah ini ke LBH Padang. Hasil investigasi LBH Padang menyatakan Afif tewas karena penyiksaan, bukan melompat. Pasalnya, di tubuh Afif terlihat bekas jejakan sepatu orang dewasa. LBH Padang juga menyatakan tak terdapat bekas luka seperti orang terjatuh di tubuh Afif Maulana. 

LBH Padang juga menyatakan mendapatkan kesaksian jika Afif Maulana sempat tertangkap oleh sejumlah anggota polisi. Selain itu, terdapat pula 18 korban lainnya yang mengaku ditangkap polisi dan mendapatkan penyiksaan.

Meskipun demikian, Polda Sumbar tetap membantah jika Afif Maulana tewas karena dianiaya. Kapolda Sumatera Barat, Irjen Suharyono, berkeras Afif tewas karena melompat dari atas jembatan. Suharyono pun membantah adanya penyiksaan terhadap 18 orang yang ditangkap anggotanya. Dia menyatakan hal itu hanya kesalahan prosedur.

Intan Setiawanty

Intan Setiawanty

Memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2023. Alumni Program Studi Sastra Prancis Universitas Indonesia ini menulis berita hiburan, khususnya musik dan selebritas, pendidikan, dan hukum kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus