Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Reagen Merek Sansure, Eks Rektor: Dipakai di Unhas dan RS Wahidin Lancar

Eks Rektor Unhas Idrus Paturusi, mengatakan bahwa penggunaan reagen merek Sansure di RS Unhas dan RSUP Dokter Wahidin Sudirohusodo tidak bermasalah

15 Maret 2021 | 19.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Prof Idrus Paturusi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Rektor Universitas Hasanuddin, Idrus Paturusi, mengatakan bahwa penggunaan reagen merek Sansure sebagai alat deteksi Covid-19 di RS Unhas dan RSUP Dokter Wahidin Sudirohusodo Makassar tidak pernah bermasalah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dari bulan Mei (pakai reagen Sansure), bukan hanya Unhas tapi Wahidin juga karena kita dapat dari BNPB ya. Semuanya lancar,” kata Idrus kepada Tempo, Senin, 15 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Idrus mengatakan, RS Unhas dan RSUP Dokter Wahidin Sudirohusodo memiliki fasilitas laboratorium biosafety level 3 (BSL-3). Peralatan yang digunakan untuk menguji sampel virus corona pun sesuai standar. 

Bahkan, kata Idrus, mesin PCR (Polymerase Chain Reaction) di kedua laboratorium bersifat open system. “Maksudnya tidak tergantung dari merek (reagen),” katanya. Sehingga, reagen merek apapun yang diberikan BNPB cocok dengan spesifikasi laboratorium.

Laporan Majalah Tempo mengabarkan puluhan rumah sakit mengembalikan ratusan ribu alat tes Covid-19 dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Salah satunya yang banyak dikembalikan adalah reagen merek Sansure buatan Cina. Balai Penelitian dan Kesehatan Papua, misalnya, mengembalikan 12.997 unit alat deteksi virus corona itu ke BNPB.

Laboratorium Universitas Sumatera Utara juga mengembalikan 12.624 reagen RNA Sansure. Reagen itu disebut tidak seusai dengan mesin yang dimiliki laboratorium USU. Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta juga mengembalikan 9.552 unit Sansure.

Friski Riana

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus