Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang mengatakan calon pimpinan bermasalah tak bakal betah berada di KPK. Dia mengibaratkan pimpinan itu cuma akan jadi kucing yang memiliki penyakit kurap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Katakanlah nanti kita dapat kucingnya tuh kucing kurap, memang tetap bisa tangkap tikus, tapi nanti kebanyakan garuknya daripada nangkap tikusnya," kata dia di kantornya, Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saut menuturkan aturan etik di KPK amat ketat. Dia mencontohkan pernah dikenai sanksi cuma gara-gara memakai batik lengan pendek ketika konferensi pers. Menurut Saut, lingkungan dengan kode etik yang keras bakal membuat capim bermasalah itu menjadi baik.
"Mau coba-coba? Masuk ke sini, paling kami sembuhkan kurapnya," kata dia.
Sebelumnya, sejumlah capim KPK yang lolos hingga 20 besar mendapatkan sorotan. Menurut catatan KPK, ada capim yang diduga pernah menerima gratifikasi, melakukan pelanggaran etik hingga mengintimidasi pegawai KPK.
Saut menuturkan pihaknya sudah menyerahkan data rekam jejak itu kepada pansel. Namun, pansel tetap saja meloloskan orang-orang tersebut. Saut mengatakan akan mengirimkan surat kepada pansel. Isinya adalah undangan agar pansel melihat langsung bukti-bukti rekam jejak yang KPK miliki tentang capim bermasalah itu.
"Kami sudah mau bikin surat menawarkan mereka datang," kata dia.