Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Sindikat Curanmor Libatkan Anggota TNI AD, Polda Metro Akan Koordinasi dengan Polisi Timor Leste

Sindikat yang libatkan anggota TNI AD itu berhubungan dengan empat warga Timor Leste untuk pengiriman hasil curanmor ke negara itu.

11 Januari 2024 | 05.48 WIB

Sejumlah kendaraan bermotor yang menjadi barang bukti kasus penadahan di gudang milik TNI AD di Sidoarjo, Jawa Timur, diperlihatkan di Polda Metro Jaya, Rabu 10 Januari 2024. ANTARA/Ilham Kausar
Perbesar
Sejumlah kendaraan bermotor yang menjadi barang bukti kasus penadahan di gudang milik TNI AD di Sidoarjo, Jawa Timur, diperlihatkan di Polda Metro Jaya, Rabu 10 Januari 2024. ANTARA/Ilham Kausar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Polri akan menghubungi kepolisian Timor Leste untuk mengungkap jaringan sindikat curanmor (pencurian kendaraan bermotor) yang melibatkan anggota TNI AD. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Wira Satya Triputra mengatakan, komunikasi akan dilakukan melalui Divisi Hubungan Internasional Polri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Untuk melakukan koordinasi nanti dengan kepolisian Timor Leste, apakah nanti bisa menjangkau ke sana," ucap Wira saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu, 10 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Komunikasi dilakukan karena pelaku curanmor berinisial M dan Eko Irianto menjual hasil curian ke negara tersebut. Mereka mengirim mobil dan sepeda motor yang dikemas kontainer dari gudang yang sudah mereka sewa di Sidoarjo, Jawa Timur.

Pengiriman dilakukan dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, menuju Dili Port, Timor Leste. Wira Satya menyebut dua tersangka mengenal empat orang warga negara Timor Leste yang akan menampung dan membeli dagangan mereka.

"Tersangka ini menjualnya di Timor Leste dengan mereka mengenal para pembeli di sana melalui akun Facebook," tuturnya.

Sebelum pengiriman, kendaraan hasil curian ditampung di Gudang Pengembalian Akhir Pusat Zeni TNI Angkatan Darat (Gudbalkir Puziad), Jalan Buduran 8, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Prajurit yang diduga terlibat antara lain Mayor Bagus Pudjo Rahardjo, Kopral Dua Adi Saputra, dan Prajurit Kepala Jazuli.

Gudang itu disewa seharga Rp 2 juta per kontainer atau per bulannya mencapai Rp 20-30 juta. Sedangkan aksi curanmor serta penadahan ini dilakukan sejak 2022.

"Pengiriman tersebut biasanya dilakukan bisa sebulan sekali atau dua bulan sekali, tergantung dari berapa besar kendaraan yang sudah bisa ditampung," kata Wira Satya.

Penanganan tersangka sipil dilakukan oleh Subdirektorat Kendaraan Bermotor Direltorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Sedangkan tiga prajurit ditangani oleh Polisi Militer Komando Daerah Militer V Brawijaya.

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus