Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Organisasi kemasyarakatan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) terlibat tawuran dengan ormas lain, seperti Pemuda Pancasila, Forum Betawi Rempug, dan Gibas, di depan Plasa Pemerintah Kota Bekasi pada Kamis, 25 Januari 2018. Bentrokan rupanya sudah diprediksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Jenderal Forum Betawi Rempug (FBR) Ruhiyat Dipraja mengatakan FBR bersama dengan organisasi lain sengaja datang ke Plasa Pemerintah Kota Bekasi untuk menghalau aksi demonstrasi oleh GMBI yang membawa 300 orang. "Mereka demo membawa massa dari luar daerah," kata Ruhiyat, Jumat, 26 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, massa tandingan itu terpaksa tawuran untuk menjaga suasana kondusif wilayah Bekasi. Ia beralasan, sebagai warga asli Bekasi, ingin menjaga "rumah" sendiri. "Kalau demo, jangan melibatkan masyarakat dari luar daerah," kata pria yang akrab disapa Ate itu.
Kepala Divisi Investigasi GMBI Distrik Kota Bekasi Delvin Chaniago mengatakan tak ada salahnya ormas membawa massa dari luar daerah. "Ini NKRI (Negara Kesatuan RI), sudah diatur dalam undang-undang," katanya. Menurut dia, meski ada massa dari luar daerah, semuanya merupakan anggota GMBI.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus tawuran tersebut. Sebab, dalam peristiwa itu, tiga unit mobil rusak parah dan lima orang mengalami luka bocor di kepala akibat lemparan batu. "Lima orang saksi sudah diperiksa, akan ada penambahan lagi," kata Indarto.