Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Terjadi Bentrok di Buton, Sekitar 600 Warga Mengungsi

Para pengungsi akibat bentrok di Buton ini dipusatkan di beberapa titik di daerah tersebut.

7 Juni 2019 | 16.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Puluhan rumah masih dalam kondisi terbakar di Desa Gunung Jaya usai terjadi keributan antar pemuda di perbatasan antara Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu, 5 Juni 2019. ANTARA/ Emil Jjn

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Baubau - Sebanyak 600 warga mengungsi akibat bentrok antara Desa Sampoabalo dan Desa Gunung Jaya, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Mereka yang mengungsi akibat bentrok di Buton ini tidak semuanya adalah korban yang rumahnya terbakar.

Baca: Bentrok di Buton, 300 Polisi Jaga Perbatasan Dua Desa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Bagian Umum dan Protokoler Pemerintah Kabupaten Buton, Ramli Adia, mengatakan wara yang mengungsi itu tidak hanya korban yang kehilangan rumah karena terbakar, tetapi ada juga yang mengungsi karena alasan keamanan. "Kalau jumlah kepala keluarganya, saya belum bisa pastikan. Tapi, kalau yang dievakuasi dari jam 9 malam sampai jam 8 pagi saat hari kejadian itu sebanyak 600-an orang, karena saya sendiri yang evakuasi," kata Ramli, saat dihubungi, Jumat, 7 Juni 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka yang mengungsi terdiri dari orang tua, ibu-ibu yang sudah berumur di atas 50 tahun, serta anak-anak. Pengungsian dipusatkan di Kantor Desa Laburunci, Kecamatan Pasarwajo dan beberapa tempat seperti di Ponimbe dan di Kelurahan Kombeli yang berdekatan dengan Desa Laburunci.

Puluhan rumah masih dalam kondisi terbakar di Desa Gunung Jaya usai terjadi keributan antar pemuda di perbatasan antara Desa Gunung Jaya dan Desa Sampuabalo, Buton, Sulawesi Tenggara, Rabu, 5 Juni 2019. Saat ini, aparat kepolisian dan TNI bersiaga di pintu masuk kedua desa tersebut. ANTARA/Emil

"Kalau yang mengungsi secara resmi itu dipusatkan di Pasarwajo. Tapi saya dengar yang terakhir ada juga yang mengungsi di tempat lain yang kami tidak tahu. Mungkin mereka mengungsi sendiri menginap di rumah keluarganya," katanya.

Ramli mengatakan, dalam upaya membantu para korban bentrok tersebut Pemkab Buton sejak awal telah menyalalurkan bantuan berupa pakaian dan makanan setiap harinya. "Sejak kejadian dan evakuasi warga, Pemkab Buton menangani pengungsi. Sejak saat itu sudah mulai ada bantuan untuk pengungsi, kemudian berlanjut oleh BNPB, pemadam kebakaran, Dinas Sosial sudah siap terkait masalah pengungsi ini," katanya.

Baca: Bentrok di Buton, Polisi Tetapkan Status Siaga Satu

Dia juga belum bisa memastikan kapan warga tersebut dipulangkan, karena situasi belum benar-benar kondusif. Pihak keamanan masih melakukan pengamanan pada dua desa yang bertikai itu. "Kemarin Kapolda dan Danrem bersama Bupati Buton sudah melakukan mediasi antara dua kubu. Jadi masih dalam proses," ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus