Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Ungkap Penculikan Bocah Argentina, Indonesia Jadi Buah Bibir

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pengungkapan kasus penculikan terhadap bocah Argentina menjadi pembicaraan luas di negeri itu.

8 Februari 2018 | 17.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian usai menghadiri Rapat Pimpinan Polri 2018 di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Melawai, Jakarta Selatan, 24 Januari 2018. Tempo/Zaraamelia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian mengatakan pengungkapan kasus penculikan terhadap bocah Argentina menjadi pembicaraan luas di negara tersebut. Menurut Tito, pembicaraan itu dalam konteks positif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kasusnya sendiri ramai dibicarakan di Argentina. Respons cepat pemerintah dan kepolisian Indonesia juga ramai dibicarakan. Ucapan terima kasih yang luar biasa," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan menangkap warga negara Argentina, Jorge Langone, 41 tahun, dan pasangannya Candela Guiterrez, 35 tahun, di Toraja Utara. Selama ini, Jorge menjadi buron internasional karena diduga menculik anaknya sendiri, Alum Langone Avalus, 7 tahun.

Saat ditangkap, Jorge dan Candela tengah membawa Alum di Wisma Sallebayu Restaurant and Bungalows di Kecamatan Kesu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Kini Jorge-Candela masih ditahan pihak Imigrasi karena melanggar Undang-Undang Nomor 6 tentang Keimigrasian.

Hari ini, Kedutaan Besar Argentina di Indonesia mendatangi Markas Besar Polri. Pertemuan itu dilakukan Kedutaan Besar Argentina untuk berterima kasih atas penanganan kasus penculikan bocah asal Argentina oleh ayahnya.

"Saya mengapresiasi kalian semua, kepolisian, media, dan masyarakat Indonesia. Kami masyarakat Argentina sangat berterima kasih," ujar Duta Besar Argentina, Ricardo Luis Bocalandro, Kamis, 8 Februari 2018.

Adapun Tito mengatakan ibu dari Alum, Elizabeth Avalos, selaku pemegang hak asuh, sempat beberapa kali meminta bantuan negara-negara lain sebelum akhirnya ke Indonesia, tapi tidak mendapat respons yang cukup. Awalnya, menurut Tito, ibunda Alum juga sempat pesimistis polisi Indonesia bisa mengungkap kasus penculikan itu. "Mereka sebetulnya pesimistis, tapi kita merespons dengan cepat," ucapnya.

Tito berujar, saat ini, pihaknya telah menyerahkan Jorge Langone dan Candela Guiterrez kepada pihak Imigrasi untuk dideportasi. Elizabeth dan Alum juga akan kembali ke Argentina pada Sabtu mendatang.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus