Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - WNI Papua yang ditangkap Kepolisian Nasional Filipina karena kepemilikan senjata api laras panjang ilegal, Anton Gobay, ternyata pernah mengenyam pendidikan penerbang di sekolah penerbangan di Filipina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Inspektur Jenderal Krishna Murti mengatakan Anton Gobay mengenyam pendidikan dari 2015 dan lulus pada 2018. Ia diketahui berprofesi sebagai pilot ketika ditangkap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Didapatkan informasi bahwa AG pernah mengenyam pendidikan penerbang di perusahaan Asia Aviation Academy (AAA) dari tahun 2015 dan lulus tahun 2018,” kata Krishna Murti kepada Tempo, Rabu, 11 Januari 2023.
Ia menjelaskan tidak diketahui aktivitas Anton Gobay setelah lulus dari sekolah penerbangan sampai kemudian tertangkap oleh Kepolisian Nasional Filipina. “Baru kemudian diketahui, ditemukan adanya ID bahwa AG pernah bekerja di perusahan maskapai Topflite,” kata Krishna Murti.
Lebih lanjut, Krishna mengatakan setibanya di Manila, tim Polri langsung menuju KBRI untuk melakukan konsolidasi dengan jajaran KBRI Manila sekaligus menerima arahan dari Duta Besar RI.
“Tim Polri selanjutnya akan bertemu dengan Kepolisian Nasional Filipina (Phillipines National Police) dalam rangka kerja sama penanganan WNI atas nama AG, yang saat ini ditahan di Provinsi Saringan, setelah ditangkap oleh aparat penegak hukum Filipina karena terlibat kasus dugaan penggunaan senjata api ilegal, yang kemungkinan akan diselundupkan di Indonesia,” kata Krishna.
Sebelumnya, Mabes Polri mengkonfirmasi penangkapan WNI Papua oleh Kepolisian Nasional Filipina. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan Anton Gobay, 29 tahun, merupakan WNI yang berasal dari Papua. Ia juga menambahkan Anton Gobay sudah memiliki keluarga yang tinggal di Kota Jayapura.
Dari hasil koordinasi dengan otoritas Filipina, Dedi mengatakan Anton ditangkap saat sedang melakukan jual beli senjata api laras panjang. Ia menambahkan Anton Gobay beroperasi dengan menggunakan nama samaran.
"AG ditangkap saat membeli senjata dari seseorang di wilayah Danao City, Provinsi Cebu, Filipina," kata Dedi melalui keterangan tertulis, Rabu, 11 Januari 2023.
Dalam penangkapam ini, Kepolisian Filipina menyita sejumlah barang bukti senjata laras panjang, di antaranya 10 pucuk Colt AR-15, satu pucuk senapan Para 9 milimeter, 20 buah magasin, dan sepuluh buah popor senapan.