Fenomena menguatnya nilai tukar mata uang yen Jepang terhadap dolar AS oleh banyak kalangan dinilai berpengaruh buruk terhadap sektor usaha di Indonesia. Itu juga menyebabkan membengkaknya beban pengembalian cicilan utang luar negeri Indonesia. Sebab, diperkirakan 40% lebih dari utang luar negeri Indonesia (US$ 70 miliar) itu, dalam bentuk mata uang yen Jepang. Akibatnya, Indonesia harus menanggung beban tambahan senilai US$ 700 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun. Dampak yendaka ini jelas akan memberatkan struktur ekonomi Indonesia pada masa mendatang. Dalam konteks lebih spesifik lagi, target pencapaian angka pertumbuhan ekonomi makro, terutama pada sektor ekspor nonmigas, akan menghadapi tantangan yang cukup berat. Fenomena ini sudah lama diramalkan oleh para pakar ekonomi kita. Selama defisit neraca transaksi perdagangan antara AS dan Jepang masih terus membengkak, fenomena yendaka yang berpengaruh buruk terhadap negara-negara berkembang seperti Indonesia akan semakin terasa akibatnya. Secara teoretis, yendaka ini akan mengakibatkan modal Jepang mengalir ke luar negeri, dalam kaitannya dengan kepentingan investasi, selain relokasi industri. Namun, di sisi lain, dampak yendaka juga bisa membuka peluang untuk meningkatkan ekspor komoditi Indonesia ke Jepang. Dapatkah peluang ini dimanfaatkan Indonesia? Sudahkah Indonesia menyiapkan, baik sarana maupun prasarana, yang memadai? Umpamanya, dalam bentuk kebijakan deregulasi peraturan, khususnya dalam penyediaan fasilitas dan kemudahan dalam perizinan investasi. Peluang di balik dampak yendaka ini tidak hanya dimanfaatkan Indonesia, tapi Malaysia, Vietnam, RRC, Filipina, dan India juga akan memanfaatkannya. Mampukah Indonesia mengubah kondisi ini menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan secara optimal? Dalam mengantisipasi fenomena ini, sebaiknya Pemerintah melakukan langkah-langkah yang terencana dan terpadu. Itu tidak hanya bermanfaat untuk mengatasi dampak yendaka dalam jangka pendek, melainkan juga mampu menangkal dampak kerugian untuk jangka panjang. SETIABUDI Jalan Panjalu 2 Kediri 64121 Jawa Timur
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini