Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Breakdance di dpr

Tari kejang (breakdance) dilaporkan dalam sidang paripurna dpr. tidak perlu dilarang, tapi perlu di awasi dan diarahkan. di as, tempat asal tari tersebut, tak lagi dihiraukan. (kl)

9 Februari 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BOCAH-bocah iseng di kampung jembel Bronx itu, di New York, tentu tidak mengira. Joget asal-asalan rekaan mereka ternyata mendapat kehormatan tertinggi di negara yang sudah amat luhur tingkat kebudayaannya. Wakil 160 juta rakyat Indonesia yang berdasarkan Pancasila telah mengangkat derajat tari kejang (breakdance), yang semula mainan anak tanggung dari lorong-lorong gelap New York itu, ke forum yang amat terhormat. Tari kejang dilaporkan oleh Komisi IX DPR RI di sidang paripurna DPR hari Rabu 30 Januari yang lalu. Setelah menjelajah daerah, mendengar suara nurani rakyat, wakilwakil rakyat yang terhormat itu menyusun laporan. Satu di antara sekian banyak masalah nasional yang perlu mendapat perhatian pemerintah - menurut Komisi IX DPR RI - ialah soal tari kejang. Gerak petakilan tari cum olah raga membuang sebal itu, yang dlimprovisaslkan anak-anak penganggur dl pinggiran metropolis yang kejam itu, di Indonesia - menurut Komisi IX DPR RI - tidak perlu dilarang, tetapi harus tetap diawasi dan diarahkan perkembangannya. Tari kejang, menurut laporan itu, ditinjau dari masyarakat yang di)amah, telah merebut kedudukan menengah atas sampai atas, dalam jenjang budaya yang merasuk. Untuk masyarakat yang mengaku amat bangga kepada kepribadian nasionalnya ini, apa boleh buat, jaipong dan dangdut terpaksa puas diletakkan di bawah anak tangga yang diduduki tari kejang, bila ditinjau dari jamahan masyarakatnya. Itu menurut laporan. Karena itu, Komisi IX DPR RI menganggap perlu adanya tanggapan yang tegas dari pemerintah. Tanggapan tegas itu, menurut laporan tersebut, perlu untuk dijadikan pedoman bagi daerah-daerah guna mengarahkan pertumbuhan serta penyebaran jenis tarian breakdance. Agar breakdance tidak merusakkan budaya kita, tapi malah memperkayanya. Kecuali itu, perlu pula disediakan tempat tertentu atau khusus dengan pengawasan serta izin penyelenggaraan, serta pengadaan penyuluhan dan pengarahan penyelenggaraan breakdance yang baik dan bermanfaat. Bila kadar perhatian DPR RI berbanding lurus dengan jumlah kata yang dipakai untuk mengutarakan laporan, kita bisa tertegun. Kedudukan tari kejang ini ternyata amatlah tinggi dalam skala prioritas, sebagai perkara nasional. Diukur dari banyaknya kata yang didengungkan dalam sidang paripurna DPR RI hari Rabu itu, tari kejang setaraf kedudukannya dengan masalah monopoli, oligopoli, cicilan dan bunga utang luar negeri, serta kenaikan harga sarana produksl pertanian. Bila ditilik dari bunyi harfiah laporan, kita juga tersentak oleh tajamnya analisa dan pendirian politik Komisi IX terhadap kejang yang satu ini. Saya kagum. Betapa arif dan cermat serta telitinya laporan DPR RI itu menyuarakan hati nurani rakyat. Saran-sarannya - termasuk rekomendasi kebijaksanaan pemerintah di bidang tari perkejangan sarat aspirasi amanat penderitaan rakyat. Setelah beberapa menteri, gubernur, panglima, mengutarakan sikap budaya dan menelaah dampak kamtibmasipoleksosbudmilhankamnas tari kejang, memang sewajarnya DPR RI memberi tanggapan. Ibarat kata berjawab, gayung mesti bersambut. Tepatlah sudah pertautan perhatian. Lengkaplah sudah segala pertimbangan di kemukakan dalam soal perkejangan. Alkisah, di ujung musim dingin yang pekat di awal Februari, lorong-lorong sempit daerah slum New York masih sepi dari ulah bocah-bocah iseng menari kejang. Pemandangan gegap gempita anak-anak berjoget berpusing-pusing ala head spin, back spin atau berjingkat-jingkat, meliuk, patah seperti jalannya king tut, spider, dan moon walk, tidak tampak di jalan-jalan yang masih bebercak salju. Udara di luar masih menggigil. Biarpun musim semi di ambang pintu, mungkin pemuda-pemuda Amerika tidak lagi sempat menari kejang seusai musim dingin ini. Soalnya, mungkin mereka sudah bakal mendapat pekerjaan yang ditunggu-tunggu. Pengangguran tidak akan terlalu menghimpit lagi tahun ini. Industri dalam negeri Amerika bisa dengan kukuh dilindungi. Sementara itu, negeri Paman Sam dengan lahap melalap subsidi negara lain untuk memperkukuh investasi di Amerika. Dengan suku bunga tinggi, modal negara lain lari ke sana - termasuk modal negara miskin yang ekonominya lesu, keadaan sosial politiknya rawan, dan kepastian masa depan usaha kurang menentu. Dalam keadaan begitu, ekonomi Amerika bertambah tegar, dan penganggur secara pasti berkurang. Sebentar lagi tari kejang akan hilang di sana, diganti dentang godam dan gurinda pekerja bertalu-talu. Tinggal pilihan kita. Apakah ingin tetap melestarikan seni budaya produk keisengan yang tercecer di negara ini, dengan menerbitkan petunjuk dan pedoman pelaksanaan bagi daerah, mengadakan tempat serta pengawasan, penyuluhan, dan pengarahan penyelenggaraan yang baik dan bermanfaat. Atau melupakannya sebagai masalah, karena soal itu tidak laik - untuk sekadar diperdengarkan sekalipun, di forum kenegaraan DPR RI yang arif dan bijak bestari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus