SAYA tertegun membaca komentar tentang homoseksualitas, yang tanpa ragu-ragu mengutuk perbuatan itu (TEMPO, 31 Oktober). Saya bukan seorang homo, juga bukan lesbian. Saya hanya wanita yang menjalani kehidupan seperti wanita lainnya, dan tak pernah merasa tertarik oleh sesama jenis. Tetapi saya merasa aneh membaca kutukan dan tuduhan keji yang ditujukan kepada para pelaku homo. Saya kira, tak seorang pun di dunia ini yang ingin dilahirkan sebagai seorang homo. Seandainya mereka boleh memilih, mereka pasti menginginkan lahir sebagai manusia umumnya. Mereka juga makhluk ciptaan Tuhan seperti kita. Apakah Tuhan akan mengutuk ciptaan-Nya sendiri? Tuhan bukan Frankenstein, yang kemudian mengutuk ciptaannya sendiri. Saya tidak akan berdebat tentang firman Tuhan baik dalam Perjanjian Lama maupun yang sudah diperbaiki dalam Perjanjian Baru. Tetapi saya yakin, dalam agama apa pun, Tuhan mengajarkan cinta kasih, bukan kutukan. Marilah kita memandang masalah ini dengan cita rasa manusia dan secara logika saja. Seorang homo bukanlah patung, yang tak mempunyai keinginan-keinginan. Dia juga membutuhkan seseorang yang lain seperti kita. Kasih sayang dari orang lain juga merupakan kebutuhan mereka. Walaupun dalam hal seks mereka hanya dapat melakukannya dengan sesama jenis saja, tidak seperti kita. Dapatkah dikatakan bahwa mereka melakukan perbuatan keji dan terkutuk? Bagaimanakah seharusnya mereka menyalurkan hasrat seksnya? Bila seseorang cacat tangan kanannya, dan hanya dapat menerima sesuatu dengan tangan kirinya, dapatkah dikatakan dia melakukan sesuatu yang tak patut? Padahal, adat kita mengharuskan seseorang menerima sesuatu dengan tangan kanannya. Bagaimana mungkin, tindakan homoseksualitas dikatakan lebih keji ketimbang berzina? Mereka tidak menyakiti orang lain, seperti dilakukan orang berzina, yang seringkali berbohong dan bersifat munafik. Alangkah sempitnya pemikiran itu. Kita harus jujur dalam menilai sesuatu. Jangan ingin benar sendiri. Kaum homo bukan manusia kelas dua. Sebab, mereka pun melakukan hal-hal yang menjunjung moral para homo. E. CHRIST D. Jalan Jenderal A. Yani 121 Purworejo Jawa Tengah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini