Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Berita Tempo Plus

Hak judicial review mahkamah agung

Tanggapan pembaca soal uu lalu lintas dan angkutan jalan no. 14/1992.

7 Agustus 1993 | 00.00 WIB

Hak judicial review mahkamah agung
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Pada prinsipnya, saya mendukung UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No. 14/1992. Sebab, bagaimanapun, orang yang salah memang perlu dikenai sanksi. Namun, saya masih memiliki sedikit unek- unek tentang pelaksanaan dan materi UU baru itu. Yakni yang berkaitan dengan subjektivitas petugas di lapangan dan nilai denda maksimum yang ''mengerikan'' itu. Ada semacam pemeo, ''pelanggan selalu benar''. Tapi bagi petugas jalan raya, tampaknya, yang berlaku sebaliknya, ''pelanggar selalu salah''. Ini saya pikir tak lepas dari minimnya sarana para petugas untuk membuktikan kesalahan pelanggar, sehingga terpaksa mengesampingkan saja asas praduga tak bersalah. Repotnya, ini sering ''ditunggangi'' oleh unsur- unsur subjektif dan kreatif seperti sering kita baca dari keluhan para pengemudi di berbagai media massa. Kedua, nilai denda maksimum ini tampaknya masih kurang realistis dan ''manusiawi'', kalau kita lihat dari kondisi para pengemudi yang mayoritas berpenghasilan pas-pasan. Pendapat Ismail Saleh, mantan menteri kehakiman, nilai denda itu sengaja dibesarkan agar tetap relevan untuk puluhan tahun mendatang, saya kira kurang benar dan cenderung ''melecehkan'' nilai mata uang kita sendiri. Mengapa denda itu tak disesuaikan (diturunkan) saja agar lebih realistis dan demi kewibawaan UU ini sendiri? Bukankah kita hidup di masa sekarang? Toh, nantinya denda itu dapat dinaikkan secara bertahap kalau tak lagi relevan besarnya? Banjirnya reaksi atas UU baru itu, tampaknya, karena memang ada beberapa pasalnya yang masih kurang sejalan dengan Sila ke- 2 dan ke-4 dari Pancasila. Usul saya, sebaiknya UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan itu dijadikan objek uji coba penerapan hak Judicial Review Mahkamah Agung. Nama dan Alamat pada Redaksi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus