Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Hipokritis, di antara kita

Munafik tak lain dari salah satu sikap ekstrim. ekstrimitas selalu meletihkan. ia berwujud sikap batin yang mengambil keputusan secara mudah, pukul rata, dan karena itu kejam.

9 Oktober 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MUNAFIK tak lain dari salah satu sikap ekstrim. Kehendak yang bergerak ke satu arah tanpa perduli bahwa ada utara, ada tenggara, dan bahwa daun bisa berterbangan ke arah ke mana musim berembus, dari selatan atau timur laut. Berbilang abad lalu, farisyeisme menjadi model satu-satunya. Lagak serba suci. Alim dalam sikap tafakur yang menyimpan segala kesalehan dalam kepala. Hati dan tangan seakan dibasuh dari dosa. Berkah dibagi cuma-cuma kepada setiap penganut lewat kutipan-kutipan kitab taurat yang disitir tanpa kesukaran: lancar, persis dan, karena itu, mekanis. Merekalah golongan yang hanya boleh menegur tetapi tak pernah boleh ditegur. Yang hanya mempunyai mulut tetapi tanpa telinga. Yang mendengus karena nyamuk terbang di seberang lautan, tetapi abai melihat gajah tegak di hadapan mata. Farisyeisme adalah monopoli kesucian formil dan lambang jalan keselamatan yang monolitik. Nabi Isa suatu ketika mendapatkan diri berhadapan dengan mereka dalam bersoaljawab perihal perempuan yang kedapatan tengah melacur. Menurut hukum Musa dia harus mati dirajam. Dan terhadap itu pulalah kaum farisyi bersikeras. Tetapi sang nabi yang tenang: dan tidak kelabakan, memilih kasih-sayang dan keadilan: siapa yang merasa tanpa dosa, dialah orang yang berhak melempar batu pertama ke tubuh pendosa. Menurut cerita, perempuan lacur itu ditinggalkan orang satu persatu. Sebebas Unggas Tak disangka, tak dinyana, perkataan nabi Isa pada jaman lain telah diperalat bagi pembenaran kemunafikan lain. Yakni bahwa tak seorangpun tak bercela kesalehannya. Bahwa semua manusia berdosa. Karena itu batu pertama atau terakhir tak boleh dirajamkan. Tetapi dengan itu pula setiap kita boleh berlaku sebebas unggas. Pada setiap saat ampun akan diturunkan, hanya karena kita makhluk yang lemah. Seakan pemaafan beramai-ramai, dengan mengaku berdosa, telah menjadi bentuk justifikasi kelemahan diri secara kolektif dan gampangan -- seperti ditulis oleh Fokus TEMPO 11 September 1976. Sanksi disingkirkan, maaf menjadi monopoli, dan kelemahan seakan sifat satu-satunya yang menandai existensi kita, juga secara monolitik. Farisyeisme baru pun lahir. Sebenarnya tak luar-biasa. Mempercayai yang kita kehendaki selalu lebib mudah daripada menghendaki yang kita percayai. Tidak dibutuhkan banyak tenaga untuk percaya bahwa neraka cuma takhyul. Bahwa korupsi adalah satu-satunya bentuk adjustment yang mungkin. Bahwa sikap jujur sementara ini hanya lux, absurd, luar biasa dan barangkali mustahil.. Di suatu ketika perempuan yang kedapatan berzinah, dituduh 'najis'. Di ketika yang lain, seorang yang lewat Kramat Tunggak dan kebetulan enggan 'berlangganan' bisa juga dituduh munafik. Di suatu saat intelektuil yang tak berani menegur ambisi revolusioner Soekarno, bisa dituduh melacur. Di saat lain, kritik terhadap korupsi mungkin bisa dicap puritan, kurang sabar, tegar dan juga munafik. Extrimitas selalu meletihkan. Ia berwujud sikap batin yang mengambil keputusan secara mudah, pukul-rata dan karena itu kejam. Padahal manusia lebih mirip garis khatulistiwa: tempat cuaca bergilir-ganti, juga musim penghargaan terhadap suatu nilai. Di utara ada farisyeisme keras: kelemahan tak halal dimaafkan, supaya jangan ada dosa baru. Di selatan farisyeisme lembut: kejujuran dan kesucian sudah anakhronis dan mustahil. Siapa yang mencobanya adalah banci, ketinggalan jaman, sisa puing-puing hipokrisi jaman bahari . . .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus