SAYA seorang awam dalam hal sepak-menyepak bola. Walaupun saya
tidak bisa main dan tidak tahu persoalan sepak-menyepak bola,
namun mendengar kekalahan demi kekalahan yang diderita oleh PSSI
dalam Turnamen Merdeka Games di luala Lumpur baru-baru ini,
betul-betul kecewa. Apalagi mendengar teriakan-teriakan publik
Malaysia yang meneriaki para pemain dan bahkan official kita.
Apa pun namanya -- PSSI Harimau, Garuda, Gajah, Kancil, Beruang,
Banteng dan sebagainya -- yang jelas kekalahan sudahlah nyata.
Dan kekalahan tersebut juga membawa nama Indonesia.
Di tanah air, kita memang bisa membedakan mana yang Harimau dan
mana yang Garuda. Namun di luar negeri? Hanya satu yang dikenal,
yakni PSSI thok. PSSI sebagai kesebelasan inti dari Indonesia.
Iya, kan? Kalau karena kekalahan tersebut, ada dalih sebagai
"strategi" menjelang Pre World Cup di Singapura nanti, apakah
ini bukan strategi yang salah? Bisakah strategi semacam itu
diterima akal sehat?
Kalau PSSI dijadikan kambing hitam, kok sampai hati benar?
Sudahkah orang tersebut berpikir dongan baik? Kalau memang mau
mencari kambing hitam, ya jangan PSSI dong. Kasihan kan? Sudah
kalah, dijadikan alasan lagi. Kenapa tidak mengaku saja: memang
PSSI belum atau bahkan tidak mampu sama sekali? Lebih air kan,
dan lebih bisa diterima akal sehat?
Menurut pendapat saya, orang yang bilang bahwa kekalahan
tersebut adalah sebuah strategi, masih perlu belajar lagi,
paling tidak 10 tahun dalam hal sepak-menyepak bola. Atau kalau
memang tidak mau belajar lagi, ya serahkan saja kepada orag
lain yang lebih cakap. Beres kan?
DANIEL T. SUPARTO
P.O. Box 223
Denpasar - Bali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini