Melihat persentase pegawai negeri yang malas seperti yang ditulis dalam "Kemalasan Para Abdi" (TEMPO, 28 September 1991, Nasional) membuat hati saya sedih. Saya, sebagai salah seorang pegawai negeri yang bertugas di Jepang, ingin mengomentarinya. Saya mendukung pendapat Dr. Suharsono, M.A. yang mengatakan, "Perlu ada langkah untuk memperbaikinya." Tentu, langkah yang diperlukan adalah langkah yang mendasar. Sehingga betul-betul bisa membuat pegawai negeri dapat bekerja gigih dan produktif. Karena, pada dasarnya, hampir setiap manusia akan puas batinnya kalau berhasil hidup produktif. Adalah menyakitkan bila bangsa Indonesia masih dinilai sebagai bangsa yang malas bekerja. Sebetulnya, banyak kawan senasib yang sedang bertugas di Jepang merasa bahwa orang-orang Indonesia itu tak kalah potensial dibandingkan dengan orang Jepang yang terkenal produktif itu. Asalkan saja, motivasi bekerja, dan sistem penunjangnya mendukung. Banyak kawan-kawan Indonesia, yang saat ini bekerja di Jepang, suka bekerja keras dan merasa puas bila dapat bekerja secara efisien. Tetapi, setelah kembali ke Indonesia, kebiasaan yang bagus tadi susah dipertahankan. SUYITNO Nagahori Jutaku B-19-A Tokai-Mura, Ibaraki-Ken Jepang, 319-11
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini