Masihkah mengandalkan amerika.

MASIH ingat dalam ingatan saya antusiasme yang meledak-ledak dari Amerika Serikat dengan operasi badai gurunnya mengusir Irak yang ekspansi ke Kuwait. Semua itu tak lebih karena Amerika punya banyak kepentingan pada negara-negara yang bersengketa. Amerika dengan sekutu-sekutunya mengeroyok tak cuma Saddam beserta tentaranya, tapi juga rakyat sipil yang notabene Muslim. Banyak lagi yang dilakukan Amerika. Perang etnis rakyat Afghanistan tak lepas dari campur tangan Amerika. Dengan jalur PBB ia membungkus manuver politiknya dengan label "perdamaian". Juga kerusuhan di Aljazir menjelang kemenangan partai FIS. Maka, dapatlah dipahami ke takpedulian Amerika pada krisis yang melanda Bosnia-Herzegovina saat ini. Walau kekejian orang-orang Serbia dalam perang ethnic cleansingnya di Bosnia-Herzegovina sebanding dengan metode yang digunakan Hitler di zaman Nazi. Politik penguluran waktu bagi jalan keluar konflik ini tak lebih sebagai upaya Amerika untuk memusnahkan muslim Bosnia melalui tangan-tangan keji Serbia. Seperti yang dikatakan Presiden Bosnia-Herzegovina, "Sanksi PBB baru berjalan efektif sampai punahnya muslimin di Bosnia". Fenomena di atas tetap tak membuat PBB mengambil tindakan berarti untuk menyelamatkan muslim Bosnia yang sudah ratusan ribu terbantai secara sadis. Jutaan mengunsi, dan ratusan ribu anak-anak yang diadopsi orang tua yang tak jelas akidahnya. Masihkah terkunci mata hati kita melihat fenomena itu ? Dan tetap mencari (berlindung) penyelesaian pada Amerika, yang dikultuskan sebagai satu-satu super power setelah runtuhnya Uni Soviet ? Selama ini, kita terlalu naif memandang mereka, dan melupakan apa-apa yang telah ditetapkan Allah swt. FAUZIAH HANIM Komplek Puri Kartika Blok AC.11 Cileduk-Tanggerang Jawa Barat