Sudah umum diketahui bahwa setelah Siaran Berita Terakhir, TVRI memisahkan dirinya dengan penonton wilayah Waktu Indonesia Bagian Timur, kecuali pada malam minggu atau hari tertentu lainnya. Alasannya tentu saja, karena sudah larut malam. Namun, rasanya itu kuranglah tepat. Penonton tersebut sudah pasti bisa memikirkan pekerjaannya atau tugasnya keesokan harinya. Jadi, masalah kesadaran dan hak ikut berbicara. Banyak sekali acara menarik dan pantas ditonton oleh penonton di Indonesia bagian Timur, yang menimbulkan "kekecewaan" yang besar, karena sudah harus berpisah akibat pemisahan diri dari TVRI. Oh nasib penonton di Indonesia Timur Berdasarkan logika dan "keadilan", seharusnya TVRI bisa menempuh kebijaksanaan lain dalam memecahkan masalah waktu ini - bukan seperti cara sekarang yang jelas merugikan banyak penonton. Masalahnya sekarang, apakah pihak TVRI sudah secara serius memikirkan dan mau melaksanakan kebijaksanaan yang lebih tepat untuk mengatasi masalah ini. Mungkin catatan kecil di bawah ini bisa membantu atau minimal mendukung pemecahan masalah waktu ini, yang merupakan "jalan keluar sederhana" dan jelas dapat diwujudkan. a. Lebih awal menyiarkan siarannya. Siaran yang sekarang dimulai pukul 16.30 WIB dipercepat menjadi pukul 15.30 WIB. Ini berarti, waktu telah dipersingkat satu jam. b. Acara-acara tertentu, khususnya yang universal sifatnya dan tidak terlalu urgen,selayaknya diperpendek. Misalnya acara X waktu siaran semula 60 menit, diperpendek menjadi 45 menit. Nah, kalau ada tiga acara demikian sehari, jelas waktu dipersingkat lagi menjadi 45 menit. NICOLAS H.T. Mahasiswa putra Irian laya Jalan Aries 14 Bandung 40275
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini