Mencari definisi rung: lebih baik menerjemahkan buku asing

Pak Harmoko mengusulkan kata "rung" sebagai pasangan kata "bung" (TEMPO, 15 Februari 1992, Nasional). Lebih jauh Pak Harmoko mengharapkan para ahli bahasa untuk meneliti kesahihan kata tersebut. Terbayang oleh saya mengenai besarnya usaha yang dicurahkan untuk mencari tahu dan mendefinisikan apa gerangan "rung" sebenarnya. Namun, saya berpendapat lain dalam soal ini. Menurut saya, usaha keras bungbung di Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia (PPBI) untuk menemukan dan memasyrakatkan kata-kata baru bisa dialihkan ke usaha lain yang tampaknya lebih jelas hasilnya, misalnya menerjemahkan buku-buku asing ke bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Ini tak berarti saya menyalahkan pihak yang berpendapat bahwa dengan membaca buku asing berarti secara tidak langsung kita mempelajari bahasa tersebut. Namun, perlu diingat, untuk bisa mengerti betul apa yang terkandung dalam buku asing tersebut, diperlukan pemahaman yang mendalam. Sedangkan yang sering terjadi pada kita adalah sulit menangkap nuansa yang terkandung pada materi yang kita baca. Nah, dengan adanya buku terjemahan, paling tidak kita bisa mengurangi satu langkah kesulitan dalam memahami apa yang kita baca. Masih ingat sejarah Jepang di zaman Restorasi Meiji. Kaisar berusah memajukan bangsanya dengan jalan menerjemahkan buku-buku asing ke bahasa Jepang. Akibatnya bisa dilihat sekarang ini, Jepang menjadi negara supermaju. Mengapa kita tak memulainya sekarang? TRI H. WAHYUDI Drexel University 3622 B Lancaster Ave Philadelphia, PA 19104 USA