Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Para penonton, para pendengar

Kampanye pemilu bisa melalui koran, radio, tv, di lapangan sepak bola, dll. kampanye bagi penonton atau pendengar harus cermat karena acara ini hanya muncul lima tahun sekali.

5 Maret 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JUAL kapling atau mobil boleh lewat iklan koran, tapi jual makanan kucing? Tidak. Mesti lewat iklan komersiil TV. Kolumnis Art Buchwald pada suatu waktu tidak menulis ihwal Presiden atau Menteri, melainkan seekor kucing, bintang TV perusahaan makanan kucing merek "Pussyfoot", yang mampu menyuap dengan kukunya. Ini membuat Amerika gempar. Tidak ada satupun kucing, baik di negeri maju atau sedang berkembang, industri atau agraris, di rumahtangga kapitalis atau komunis, yang sanggup menyamainya. Irving adalah Robert Redfordnya bangsa kucing. Seperti Idi Amin, binatang ini jadi inceran. Betul juga! Irving lenyap. Para penonton penggemar kucing meraung-raung. FBI dan CIA menjulurkan lidahnya kian kemari. Presiden berikut keluarga berdoa siang malam. Kissinger bersedia cekcok dengan RRT, asal saja si penculik sudi mengembalikannya. Karena produksi merosot hilang pasar, perusahaan "Pussyfoot" keluarkan ongkos besar, sewa detektip binatang spesial dari Perancis yang tiada ada duanya di dunia. Namanya Bernheim. Reputasinya hebat. Dia pernah mencari dan menemukan garuda milik Maharaja Klumpur sampai ke Himalaya. Nyonya bangsawan Sisilia kehilangan anjing kesayangan berikut suaminva. Untuk pengembalian anjing dapat upah besar, untuk sang suami tidak. Tupai piaraan pangeran Charles yang minggat bisa dilacak, sehingga Sri Ratu bukan main girangnya, nyaris Bernheim bergelar ningrat kalau saja dia orang Inggeris. Pangeran Monaco menjadi gundah gulana karena gajah buah hatinya lenyap. Di negeri yang sekecil itu, di mana pula orang bisa menyembunyikan seekor gajah? Rupanya dia disekap di kapal Yunani yang berlabuh, maka pangeran pun murka, melarang semua kapal berbendera Yunani merapat di Monaco sampai hari kiamat. Tentang Irving? Perkara gampang. Sesudah tugas berhasil, Bernheim bekerja untuk Pemerintah Inggeris, dikirim ke Skotlandia, mencari makhluk raksasa Loch Ness. Sang kucing terus main TV, terus menanjak, dan demi kepentingan bangsanya perusahaan mendirikan rumahsakit kucing di New York, tanpa pungut bayaran. Sampai Mata Berkunang Lain Irving, lain Presiden Kennedy. Jika Irving muncul di layar orang senang, jika Kennedy kebalikannya. Khusus di mata wartawan-wartawan senior. Tatkala Presiden pilih wawancara lewat TV, orang koran menganggap "gagasan paling tolol sesudah hula-hoop". Tentu hikmahnya ada juga. Akibat tidak sering ketemu, keakraban kurang. Rasa sungkan menipis. Tulisan dan kritikus tidak kikuk. Seolah-olah Presiden berdiarn di planit lain jauh di langit sana, duduk di korsi goyang, sekali-sekali menjenguk bumi, kemudian terbang melayang lagi. Tampaknya, selera tidak bisa dipukul rata. Jika di negeri orang penontonnya cerewet banyak cingcong, berbeda dengan penonton TV di negeri awak. Mereka siap menonton apa saja yang muncul di layar sampai mata berkunang-kunang. Kucing atau bukan kucing, tidak soal. Berwarna atau bukan berwarna, tidak soal Siaran komersiil atau kebatinan, boleh-boleh saja. Ada sponsor atau tanpa sponsor. Mereka bagaikan mulut yang senantiasa menganga, siap menelan apa saja yang lewat. Bagaimana kalau kampanye Pemilu? Apa bedanya. Jika kampanye bisa lewat koran, bisa di lapangan sepakbola, bisa lewat bagi-bagi kaos oblong, bahkan bisa lewat bisik-bisik dan dehem-dehem, mengapa lewat TV atau Radio tidak? Pidato itu, seperti halnya senam, bila pandai-pandai memawakannya, lagi pula jangan sering-sering dan lama, punya penggemar juga. Maka dari itu, mulai tanggal 24 Pebruari sampai 24 April 1977, TV dan Radio sediakan acara kampanye. Ganti-berganti para tokoh kontestan unjuk diri buka suara, mengetuk hati penonton dan pendengar, supaya jangan ragu atau bimbang, takut atau waswas, menusuk tanda gambar di tengahnya betul. Awas, jangan keliru tusuk. Minat tentu besar. Gobel, yang biasa dagang pesawat, kali ini masuk layar mewakili partainya. Agar segala sesuatunya berjalan lancar, adil dan terarah, sana untung sini untung, Departemen Penerangan bikin sejumlah aturan. Ada SK Menpen No. 208/76 perihal ketentuan siaran kampanye lewat TV. Ada SK Menpen No 209/76 buat yang lewat Radio Disusul oleh SK Dirjen RTF No. 05/77 lengkap dengan Lampiran I dan II-nya. Ditunjang pula oleh Instruksi Direktur TV No. 01/77 dan Instruksi Direktur Radio No. 95/77 Jika dikumpulkan, kesemuanya berjumlah 20 lembar. Naskah dibikin rangkap 5, ukuran kwarto. Pilih kertas yang tebalan supaya gesekannya tidak berisik Setor 10 hari sebelumnya buat diteliti Lembaga Pemilu. Buat TV, pakaian seyogianya abu-abu, coklat muda, kuning tua, atau biru tua. Buat Radio, sesuka di situlah, asal pakaian. Semua siaran lewat rekaman. Buat TV, tersedia satu kamera buat ambil muka, dua kamera buat ambil samping. Buat Radio, cukup mic dan tape. Lama pidato maksimal 15 menit. Sebelumnya ada lagu "Pemilu" satu kuplet, di ujungnya ada lagu "Satu Nusa Satu Bangsa" lengkap sampai habis. Bagi para penonton dan pendengar, karena acara ini lain dari yang lain, paling sedikit baru akan muncul 5 tahun lagi, berbeda dengan film serial atau pilihan tangga lagu, haraplah sedikit cermat, menyimak kata-kata yang terucap mulut, untuk jadi pegangan di masa datang. Maklum, kampanye itu tak ubahnya seperti janji, yang kalau tidak diingat-ingat suka lupa. Tidak sedikit pidato kampanye tahun 1971 menguap begitu saja, tak seorangpun acuh, baik yang bicara maupun yang dengar. Maklum, kampanye itu seperti rayuan, manis boleh tapi bukti mesti ada. Kalau tidak ada? Yah, itu soal nantilah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus