Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Sdsb: koreksi diri

Keberadaan sdsb sebetulnya tidak perlu dipersoalkan lagi. tapi, lebih baik mengoreksi diri dan tidak membeli kupon sdsb serta bersedia menyisihkan uang untuk dana pembangunan indonesia.

11 Januari 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lagi-lagi SDSB diributkan. Sepertinya sudah tidak ada lagi yang lebih penting untuk dibahas selain SDSB. Sebenarnya, masalah keberadaan SDSB saya rasa tak perlu lagi dipersoalkan atau diperpanjang. Itu bukan berarti bahwa saya setuju dengan adanya SDSB, melainkan saya paling anti terhadap judi. Saya mengambil sikap untuk tidak tergoda melakukan permainan yang berbentuk judi itu. Lebih baik kita mengoreksi diri kita sendiri dan bertekad tidak membeli kupon SDSB. Saya yakin dengan menurunnya daya beli masyarakat terhadap kupon SDSB, SDSB akan mengalami kerugian dan dengan sedirinya tutup. Soal sumbangan sukarela, terus terang saja, masih banyak masyarakat kita merasa keberatan meskipun harganya hanya Rp 100 seperti kupon PMI. Pertanyaannya, apakah kita bersedia menyisihkan uang kita untuk dana pembangunan negara kita Indonesia. Pertanyaan itu cukup dijawab dalam hati kita masing-masing. SUHERLAN K. Jalan Todopuli 16 Ujungpandang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus