Tanggapan Departemen Kesehatan

Saudara Dr. Iwan I. Budiarso, M.Sc. mempertanyakan soal penelitian MSG Departemen Kesehatan di mana diterbitkan. Kami ingin menyampaikan tanggapan berikut. Penelitian tentang keamanan MSG dilakukan dengan penelusuran hasil-hasil studi dari dalam dan luar negeri. Juga dilakukan percobaan binatang sendiri. Hasil penelusuran tersebut telah dilaporkan dalam buku Monosodium Glubmate What's Impact on Health, Departemen Kesehatan dan HKI 1986. Bila Saudara Dr. Iwan 1. Budiarso, DVM, M.Sc. menginginkan reprint-nya dapat diminta ke Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Binkesmas, Depkes, Jalan Percetakan Negara I Nomor 23, Jakarta Pusat. Adapun mengenai pernyataan kami bahwa fortifikasi MSG dengan Vitamin A tidak dikaitkan dengan penggunaan vetsin/MSG pada tukang bakso, maksudnya adalah bahwa MSG yang digunakan tukang bakso itu tidak ada kaitannya dengan MSG yang difortifikasikan dengan vitamin A. Sebab, MSG yang difortifikasikan vitamin A adalah kemasan 5 g ke bawah. Sedangkan MSG yang dipakai tukang bakso - yang diambil dengan sendok - sama sekali tak diprogramkan untuk wahana fortifikasi vitamin A. Fortifikasi MSG denBan vitamin A hanya dilakukan pada kemasan 5 g ke bawah yang biasa digunakan keluarga pedesaan yang akan mencapai anak balita (1 - 5 tahun)- dan bukan bayi di bawah 3 bulan. Ini tak dilakukan secara menyeluruh /blanket melainkan di daerah rawan kekurangan vitamin A, yang cakupan distribusi kapsul vitamin A-nya rendah. Di samping itu, yang diketahui selama ini wahana fortifikasi yang paling potensial mencapai penduduk sasaran adalah MSG. Bila di kemudian hari terjadi perkembangan baru, tidak tertutup kemungkinan untuk memanfaatkan wahana lain. Dalam hal penggunaan MSG, tampaknya, ada dua pangkal pembicaraan yang berbeda, yaitu penggunaan MSG umumnya dan rencana fortifikasi. Tentang penggunaan MSG umumnya, telah diadakan survei konsumsi seperti hasilnya dilaporkan dalam buku A Pioneering Project for Combating Vit A Deficiency and Xeorphthalmia MSG Foretified with Vit A oleh Depkes dan HKI 1986. Ternyata, konsumsi rata-rata oleh anak balita hanya 1/10 dari ADI yang berlaku pada waktu itu. DR. SUMARJATI ARJOSO, SKM. (Kepala) Bagian Pemberitaan dan Pendapat Umum Biro Humas Depkes Jalan Prapatan 10