Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Yang Gelap Dan Yang Terang

Manoppo bersaudara, regu bridge indonesia, diisukan menggunakan radar gelap dalam kejuaraan timur jauh di singapura. pasangan bersih waluyanisakul dkk diharapakan mencapai prestasi murni di manila.

22 Oktober 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUATU hari, di sebuah kamar telah terjadi percakapan serius antara beberapa anggota Regu Italia yang telah belasan tahun merajai dunia. Raksasa dunia Carozzo, Belladona dan lainnya sedang memperbincangkan penggunaan sinyal gelap. Percakapan ini telah direkam oleh anggota lainnya, yang kemudian diserahkan kepada Federasi Bridge Dunia yang serta merta membentuk komisi penyelidik. Peristiwa ini menggemparkan setelah komisi tersebut menyatakan bahwa rekaman tersebut asli. Mereka dijadikan bulan-bulanan, sedangkan Federasi Bridge Dunia telah memberikan teguran kepada Persatuan Bridge Italia yang meneruskannya kepada para pemain. Bulan-bulanan ini secara tuntas menghapus kebanggaan selama ini. Tentu aja Garozzo, Belladona dan yang lain membela diri. Tapi mereka tak mampu menangkis argumentasi lawannya, bahkan tak dapat menutup image masyarakat bridge yang pernah mengaguminya. Bagai setitik nila masuk ke dalam susu sebelanga. Memang, sejak Regu Biru Italia itu muncul sebagai juara dunia belasan tahun yang lampau, Amerika Serikat sudah punya sak wasangka buruk. Amerika berupaya membongkar sinyalemen ini. Pertama kali mereka berhasil membongkar pasangan muda Italia yang menggunakan sinyal kaki di bawah meja. Sementara itu, sinyalemen yang dilancarkan di dalam menerangi radar gelap dianggap oleh sebagian orang sebagai suatu siasat meruntuhkan mental lawan. Bagi Italia siasat itu tak kena. Tapi efek psikologisnya makin hari terasa juga dan tahun yang lalu mereka gagal menjuarai Bermuda Bowl dan Olimpiade. Bicara soal radar gelap ini, banyak regu dari berbagai negara turut terlibat. Brazilia pun pernah kena tuduhan demikian. Akan tetapi setelah pemain yang disinyalir main radar gelap dikeluarkan dari Regu Brazilia, maka ketika Brazilia tampil sebagai juara Olimpiade tahun lalu, tak sepotong kata pun yang terlontar untuk menuduh mereka. Brazilia dianggap menang dengan bersih. Demikian juga dengan Regu Indonesia, terutama kepada pasangan Manoppo Bersaudara. Ceritanya begini: pasangan ini di Indonesia pernah dihebohkan menggunakan radar gelap Kejuaraan Nasional 1971 di Jakarta. Ketika mereka mengikuti Kejuaraan Timur Jauh di Singapura tahun 1972, isyu radar gelap ini kian gencar dan memuncak pada big-match Indonesia-Australia. Beruntunglah, berkat usaha offisial Indonesia dengan Panitia Arbitrase setempat, insiden Singapura yang menyangkut Manoppo Bersaudara dapat diselesaikan dengan baik. Akan tetapi, dengan prestasi lebih dari 80 yang diciptakannya di Kejuaraan Timur Jauh Manila tahun 1974, komisi Timur Jauh yang dipelopori Taiwan,dan Australia telah mengajukan gugatan ke Federasi Bridge Dunia. Menurut mereka, dan juga yang secara umum dimaklumi oleh bridgewan, prestasi 80 ini memang luar biasa, bahkan tak logis dan tak pernah diciptakan oleh kaliber dunia lainnya. Tapi, komisi penyelidik belum memberikan kesimpulan atas kasus Manila ini, sedangkan Sekretaris Federasi Bridge Timur Jauh menyatakan bahwa kasus Manoppo ini baru mungkin dipersoalkan di Manila akhir bulan ini. Memang tak enak untuk terus menerus bicara soal yang gelap. Akan tetapi sukar untuk dihindarkan. Begitulah dengan Federasi Bridge Amerika sendiri, di mana pasangan Cohen dari Amerika telah dicoret dari daftar pemain karena disinyalir menggunakan radar gelap. Cohen kini sedang mengajukan tuntutan hukum jutaan dollar atas tindakan Federasi Bridge Amerika itu. Gejala main gelap-gelapan ini bahkan sudah menjalar ke pemain-pemain muda kita, terutama di Jakarta. Beruntung pulalah kita, sebab Federasi Bridge Filipina sebagai tuan rumah kejuaraan dunia Bermuda Bowl dan Kejuaraan Timur Jauh tahun ini telah memutuskan penggunaan tirai. Dengan begitu, kemungkinan yang gelap ini diperkecil dan sportivitas lebih ditegakkan. Demikianlah kasus radar gelap yang sudah terjadi di seantero dunia ini. Demikian pula sudah dibuat aturan pencegahan. Dengan demikian, maka dalam kejuaraan dunia Bermuda Bowl di Manila tanggal 21 sampai 28 Oktober nanti, kita akan menikmati permainan yang bersih, antara Amerika Serikat sebagai juara bertahan, Amerika Utara, Swedia yang mewakili Eropah, Argentina yang mewakili Amerika Latin, Taiwan yang mewakili Asia dan Australia dari negara-negara Oceanic. Penggunaan sinyal gelap di dalam olahraga memang tidak diperkenankan. Sinyal gelap ini merupakan tehnik penyampaian lambang dengan mimik dan gerak fisik yang dilakukan secara khusus dan gelap. Demikian juga, telepati dilarang, termasuk penggunaan pil perangsang. Hal ini dimaksudkan, agar prestasi yang diperoleh olahragawan, benar-benar merupakan prestasi yang murni. Regu Indonesia ke Kejuaraan Timur Jauh tahun ini terdiri dari pasangan Waluyan/Sakul, Suryadi/Yassin Wijaya dan Fransz/Karamoy, adalah pemain-pemain yang dikenal sebagai pemain yang hersih. Dengan bekal seperti ini, kita mengharapkan suatu prestasi murni di Manila.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus