Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pilpres

Alasan Golkar Calonkan Gibran Jadi Cawapres Prabowo karena Bidik Bonus Demografi, Apa Itu?

Bonus demografi merupakan kondisi dimana populasi masyarakat didominasi individu dengan usia produktif. Usia produktif adalah rentang 16-65 tahun.

23 Oktober 2023 | 15.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka masuk kerja di Balai Kota Solo seusai diumumkan menjadi cawapres Prabowo Subianto, Senin, 23 Oktober 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Berkibarnya nama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo awalnya dari Partai Golkar yang resmi pertama kali mengusulkan Wali Kota Solo itu untuk Pilpres 2024 mendatang. Penyebabnya magnet Gibran bila dikaitkan dengan bonus demografi, tepatnya generasi muda yang melimpah.

Keputusan itu ditetapkan langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar pada hari ini, Sabtu, 21 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Airlangga mengungkapkan alasan partainya mengusulkan Gibran menjadi cawapres Prabowo Subianto adalah untuk menjaring calon pemilih muda. "Jumlah populasi generasi muda saat ini 53 persen, kami berharap Mas Gibran bisa memanfaatkan bonus demografi ini," kata Airlangga, Sabtu, 21 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih Rinci Bonus Demografi

Dikutip dari situs web Institut Teknologi Sepuluh Nopember, bonus demografi merupakan kondisi dimana populasi masyarakat didominasi oleh individu dengan usia produktif. Usia produktif yang dimaksud adalah rentang 15 hingga 65 tahun.

Menurut Data Penduduk Perserikatan Bangsa-bangsa (UNFPA), potensi pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari pergeseran struktur usia penduduk ini sangat bermanfaat bagi suatu negara. Pertumbuhan itu juga bersamaan dengan menurunnya angka kelahiran serta kematian.

Beban ketergantungan (dependency ratio) menjadi tolak ukur dalam meninjau perbandingan jumlah penduduk bekerja. Rasio ini mengukur berapa banyak jumlah penduduk tidak bekerja yang ditanggung penduduk bekerja di suatu wilayah. Semakin rendah angka, maka semakin sedikit jumlah penduduk tidak bekerja yang ditanggung penduduk bekerja. 

Indonesia sendiri diperkirakan akan menghadapi era bonus demografi beberapa tahun ke depan, tepatnya pada 2030 hingga 2040 mendatang. Di mana ketika itu lebih dari 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia memasuki usia produktif atau bekerja (15-64 tahun). Ini lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas).

KAKAK INDRA PURNAMA | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | FAISAL JAVIER | YOLANDA AGNE
Pilihan editor: Poin Penting yang Harus Dipahami Pencari Kerja

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus