Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pilpres

Soal Koalisi Pilpres 2024, PAN: Siap Kerja Sama Dengan Partai Manapun

PAN menyatakan masih membuka peluang untuk bekerjasama dengan partai mana pun pada PIlpres 2024. Tapi ada syaratnya.

12 Juni 2023 | 12.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kiri) dan Bakal Calon Presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo (Kanan) berbincang saat melakukan pertemua di kantor DPP PDI Perjuangan, Jumat, 2 Juni 2023. Kunjungan Partai Amanat Nasional (PAN) ke PDI Perjuangan sebagai bentuk silahturahmi dan kerja sama partai politik seperti membahas penjajakan kerja sama koalisi Pilpres 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menyatakan partainya sampai saat ini belum menentukan pilihan untuk bergabung dengan koalisi mana pada Pilpres 2024. Dia menyatakan PAN masih terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik mana pun yang sesuai dengan syarat yang mereka ajukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"PAN siap bekerja sama dengan partai manapun juga," kata Eddy dikonfirmasi Tempo, Senin 12 Juni 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eddy pun menyebutkan bahwa PAN mematok syarat bagi partai politik yang ingin bekerja sama dengan mereka. Syarat tersebut partai itu harus menerima Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai calon wakil presiden (cawapres). 

"Kami sungguh berharap bahwa cawapres usulan PAN bisa diterima oleh salah satu parpol yang telah mengusung capres," kata Eddy. 

PAN buka komunikasi dengan PDIP dan Gerindra

Sebelumnya PAN membuka komunikasi politik dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra pada pekan lalu. Rombongan PAN menyambangi kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Menteng, pada Jumat 2 Juni 2023 lalu.

Kedua belah pihak mengakui adanya pembicaraan soal koalisi dalam persamuhan itu. Meskipun demikian, belum ada kesepakatan apakah mereka akan menjalin kerja sama atau tidak. Rencananya, pertemuan itu akan ditindaklanjuti dengan balasan kunjungan dari PDIP ke PAN. 

Tiga hari berselang, PAN menerima kunjungan dari Partai Gerindra. Kedua belah pihak pun mengakui adanya pembicaraan soal koalisi dalam pertemuan tersebut. Meskipun demikian, mereka juga belum mencapai kesepakatan untuk bekerja sama. 

Nasib PAN di KIB dan wacana poros keempat

Hingga saat ini, PAN secara resmi tercatat sebagai anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golongan Karya (Golkar). Akan tetapi koalisi ini mengalami kebuntuan dalam penentuan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mereka usung. 

Golkar di satu sisi terus menyatakan mengusung ketua umum mereka, Airlangga Hartarto, sebagai capres atau pun cawapres. Di sisi lain, PPP telah secara resmi mendeklarasikan dukungan terhadap Capres dari PDIP, Ganjar Pranowo.  

Setelah PPP merapat ke PPP, PAN juga sempat membuat wacana untuk menciptakan koalisi keempat bersama Partai Golkar. Tetapi wacana itu juga tampaknya sulit untuk diwujudkan karena kedua partai tak memiliki sosok yang cukup kuat untuk bersaing pada Pilpres 2024. Dua tokoh dari kedua partai, Erick Thohir dan Ridwan Kamil, dianggap hanya memiliki elektabilitas yang tinggi sebagai cawapres.  

Hubungan PAN dengan Gerindra sendiri bisa dianggap cukup mesra. Pasalnya, dalam dua Pilpres terakhir, 2014 dan 2019, PAN mendukung Prabowo Subianto sebagai capres. Pada 2014, Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa, bahkan menjadi pendamping Prabowo. Kedua partai juga sama-sama masuk ke koalisi pendukung pemerintahan pasca Pilpres 2019. 

Selain itu, Prabowo Subianto juga hingga saat ini belum menentukan siapa cawapres yang akan mendampinginya pada Pilpres 2024. Meskipun mitra koalisinya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), telah menyodorkan nama ketua umum mereka, Muhaimin Iskandar, Prabowo tampak masih mencoba opsi lain. Salah satu opsi itu disebut Erick Thohir. 

ADE RIDWAN YANDWIPUTRA | IMA DINI SHAFIRA

Ade Ridwan Yandwiputra

Ade Ridwan Yandwiputra

Memulai karir jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menjadi reporter yang menulis isu hukum dan kriminal sejak Januari 2024. Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus