Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Arab saudi membutuhkan tkw dari indonesia untuk di tempatkan di rumah sakit. depnaker turun tangan dengan operasi s. (nas)

14 Juli 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RIBUT-ribut soal pengiriman tenaga kerja wanita ke Arab Saudi baru saja reda. Tapi, itu semua rupanya tidak mempengaruhi aktivitas pengiriman buruh wanita yang dicanangkan pemerintah akan mencapai sekitar 50.000 orang tahun ini. Sebab, terbukti bahwa permintaan dari Arab Saudi tetap deras. Dan ini cukup membuat perusahaan penyalur tenaga kerja di sini sibuk. Malah, sejak awal Juli lalu, tak hanya sekitar 34 perusahaan penyalur tenaga kerja itu saja yang sibuk. Tapi juga kantor Menteri Tenaga Kerja Sudomo. Ini karena awal Juli lalu mendadak datang dua utusan pemerintah Arab Saudi yang meminta Departemen Tenaga Kerja Indonesia menyiapkan 291 pekerja wanita guna ditempatkan di enam rumah sakit mereka. Permintaan itu dipenuhi. Tapi karena waktu sempit: pemerintah Arab Saudi ingin agar pekerja itu sudah dikirim 15 Juli ini, order itu langsung dipegang oleh Depnaker. "Kita mau mengurusnya, karena yang diminta bukan pembantu rumah tangga tapi tenaga kebersihan untuk rumah sakit wanita mereka," kata Menteri Sudomo kepada TEMPO Senin lalu. Maksudnya, jabatan yang lowong kali ini lebih baik dari yang kini dipegang oleh sekitar 6.000 TKW Indonesia di Arab Saudi. Yakni, ada 18 tenaga pengawas, yang mengawasi 272 wanita lainnya yang bertugas membersihkan semua rumah sakit tadi, dan seorang manajer yang menjadi penanggung jawab mereka. "Fasilitas buat mereka pun terjamin," ujar Sudomo. Dan sudah ada kesepakatan di antara kedua pemerintah bahwa 291 pekerja wanita itu akan mendapat perlakuan dan perlindungan yang sebaik-baiknya. Yakni mencakup fasilitas asrama, tempat tinggal, perawatan dokter, dan upah serta jam kerja yang pasti. Mereka akan bekerja delapan jam sehari, selebihnya akan dihitung lembur. Para pekerja wanita itu nanti akan disebarkan di lima rumah sakit umum di Mekah dan sebuah rumah sakit mata di Jeddah - semuanya milik pemerintah Arab Saudi. Dan para pekerja itu akan mendapat gaji masing-masing per bulan Rp 150.000 untuk tenaga kebersihan, dan sekitar Rp 225.000 untuk tenaga pengawas. Menurut Djijanto, kepala Pusat Antar-Kerja Antara Negara Depnaker, para pekerja wanita itu tak dituntut pendidikan tinggi: antara SD dan SMA untuk tenaga kebersihan. Cuma untuk pengawas diminta mereka yang bisa berbahasa Inggris atau Arab. "Sebab, tugas pengawas nanti memang menerjemahkan instruksi untuk petugas kebersihan," katanya. Kendati syarat pendidikan tak begitu berat, toh Depnaker cukup sulit mencari tenaga kerja yang diperlukan dalam waktu singkat itu. Menaker Sudomo sampai merasa perlu memerintahkan dilancarkan 'Operasi S' alias Operasi Sudomo guna secepatnya bisa mengumpulkan tenaga yang dibutuhkan. Operasi ini, yang digencarkan di beberapa daerah, antara lain Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya, secara maraton mengetes dan memberi sedikit latihan keterampilan serta bekal P4 kepada sekitar 208 TKW yang terkumpul sampai Senin pekan ini. "Karena ini hubungan pertama antara kedua negara, kita perlu menjaga mutu. Dan karena itu, kalaupun jumlah seluruhnya tak terpenuhi, tak apa-apa," kata Menteri Sudomo. Sebab, katanya, apa yang dilaksanakan pemerintah lewat Depnaker kali ini setidak-tidaknya diharapkan bisa menjadi perangsang dan contoh buat para penyalur dalam menyiapkan tenaga kerja wanita yang dikirim ke luar negeri. Begitu pun, Sudomo menegaskan, pemerintah tidak akan terus-terusan mengurus pengiriman TKW itu. "Kita sekadar mau belajar agar tahu liku-likunya lebih detail," katanya. Setelah itu, nanti, jika ada permintaan TKW dari Arab Saudi, tetap akan disalurkan melalui perusahaan swasta. Pemerintah cukup memanfaatkan pemasukan devisa yang diharapkan berjumlah sekitar US$ 200 juta setahun, jika target pengiriman sekitar 100.000 pekerja ke luar negeri - separuhnya diharapkan wanita bisa tercapai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus