Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
EKO Patrio, 38 tahun, terus menebar senyum, Jumat pekan lalu. Entertainer dengan nama asli Eko Indro Purnomo itu yakin masuk gedung parlemen di Senayan. Sebagai calon legislator Partai Amanat Nasional, ia meraup suara signifikan di daerah pemilihan VIII—meliputi Nganjuk, Jombang, Mojokerto, dan Madiun.
”Aku pingin mbangun deso, karena aku dari kota kecil,” kata pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, itu. Tak ada persiapan khusus yang dia lakukan menuju Senayan. Cita-citanya menjadi anggota komisi Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi pembangunan pedesaan sudah lama bersemi.
Dulu ia pernah nyaleg lewat Partai Golkar, tapi cuma dimanfaatkan jadi vote getter. ”Nyumbang suara bagi caleg di atasku doang,” katanya. ”Padahal artis yang jadi anggota DPR justru bebas korupsi.”
Meski yakin bisa bekerja, Eko tetap mengangkat staf ahli dan sekretaris. ”Tapi bukan keluarga, lho,” katanya. ”Keluarga itu diajak jalan-jalan ke luar negeri, ngapain ke Senayan,” suami Viona Rosalia itu menambahkan.
Rieke Diah Pitaloka Intan Permatasari punya rencana lain. Aktris kelahiran Garut, Jawa Barat, 35 tahun lalu, yang ngetop lewat perannya sebagai Oneng dalam serial televisi Bajaj Bajuri itu akan tetap menggeluti seni. ”Bedanya tipis, sama-sama akting,” katanya, bercanda.
Berangkat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Daerah Pemilihan Jawa Barat II, Oneng tak perlu belajar bicara. ”Sudah biasa monolog ketika main teater,” katanya. Staf ahlinya yang justru akan dia kursuskan, agar kerja konseptual tak terbengkalai. ”Sekarang mengamankan suara dulu. Siapa tahu gak jadi.”
Istri Donny Gahral Adian, dosen filsafat Universitas Indonesia, ini berharap duduk di Komisi Tenaga Kerja. ”Banyak persoalan ketenagakerjaan yang kacau,” katanya. ”Aku harus mengubahnya.”
Rachel Maryam Sayidina, calon legislator Partai Gerindra dari Daerah Pemilihan Jawa Barat II, yang meliputi Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, tak kalah seru. Istri Muhamad Akbar Pradana ini tegas berkata, ”Berjuang untuk rakyat.”
Perempuan kelahiran Bandung 29 tahun lalu ini yakin tak akan larut dalam budaya korupsi dan nepotisme. Berniat masuk Komisi X, Rachel ingin menggarap sektor pendidikan, kesehatan, dan transportasi. ”Staf ahli sedang kucari,” katanya.
Sementara artis lain sibuk memantau perolehan suara, Ikang Fawzi, yang maju dari Partai Amanat Nasional, terkesan santai saja. ”Aku silaturahmi dari rumah ke rumah selama sembilan bulan,” katanya. Sebagai anak diplomat, Ikang tak merasa punya problem komunikasi.
Dia justru menyiapkan catatan: Kabupaten Lebak dan Pandeglang belum terjangkau pembangunan. ”Cenderung terjadi pembiaran,” kata suami Marissa Haque itu. Pengalaman masa kecil di Belgia dan Jepang mengikuti ayahnya sangat berarti bagi lelaki kelahiran Jakarta 50 tahun lalu itu.
Jika jadi masuk Senayan, Ikang tak akan mengubah penampilan. ”Aku tetap rocker sejati, antikemapanan,” katanya. ”Memang, tak akan pakai ikat kepala dan anting-anting, tapi juga tak berpura-pura jadi orang berdasi.”
Dwidjo U. Maksum, Agung Sedayu (Jakarta)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo