Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ridwan Djamaluddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, setuju dengan usulan Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Dwikorita Karnawati untuk menjadikan tiga pulau di sekiar Gunung Anak Krakatau sebagai lokasi pendeteksi tsunami dini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Usulnya bagus, kalau kita belum punya buoy tsunami, pulau itu saja kita jadikan buoy. Kita beruntung karena punya pulau Krakatau, pulau Sertung, dan pulau Panjang. Jadi sebelum (tsunami) sampai ke Banten dan Lampung, dia sudah sampai di tiga pulau itu. Kita punya waktu 20-an menit," kata Ridwan di kantor BMKG pada Senin, 24 Desember 2018.
Sebelumnya, Dwikorita Karnawati, merekomendasikan agar Tide Gauge - alat pendeteksi tsunami - dipasang di tiga pulau dekat gunung Krakatau.
"Kalau disitu dipasang Tide Gauge, apabila terjadi air naik akibat erupsi atau runtuhnya batuan kepundan Krakatau, akan segera terbaca oleh Tide Gauge karena posisinya masih sangat dekat dengan Krakatau," ujar Dwikorita pada kesempatan yang sama.
Skenarionya, kata dia, jika muncul tsunami lantaran erupsi gunung Krakatau, Tide Gauge di pulau-pulau terdekat itu akan segera memberi peringatan untuk diteruskan di daratan yang mungkin akan tergulung tsunami. Sehingga masyarakat di tepian pantai masih punya waktu untuk menyelamatkan diri.
"Kalau perlu waktu 20 menit, kita bisa mendahului 20 menit. Itulah yang namanya peringatan dini, sebelum sampai ke pantai," tutur Dwikorita.
Ia juga mengatakan tsunami Selat Sunda Sabtu lalu datang tanpa peringatan lantaran BMKG tak punya akses untuk data-data gempa vulkanologi. Karena itu, Dwikorita meminta Badan Geologi agar BMKG mendapat akses-akses informasi gempa-gempa vulkanik, terutama untuk gunung api yang ada di laut. Ia mengatakan akses informasi itu perlu diketahui BMKG agar turut dapat memberi peringatan tsunami dini yang dipicu erupsi gunung api di laut.