Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

51 Persen Anak di Aceh Belum Mendapat Imunisasi Dasar

Rendahnya kesadaran orang tua untuk melakukan imunisasi anak lantaran masih kurangnya pemahaman tentang pentingnya imunisasi.

25 Januari 2020 | 22.05 WIB

Petugas sedang melakukan imunisasi terhadap anak-anak di salah satu puskesmas di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Senin 30 Desember 2019. TEMPO | Didit Hariyadi
Perbesar
Petugas sedang melakukan imunisasi terhadap anak-anak di salah satu puskesmas di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Senin 30 Desember 2019. TEMPO | Didit Hariyadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan Aceh mencatat sebanyak 51 persen dari total 113 ribu anak-anak di Provinsi Aceh belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada 2019. Orang tua diharapkan melakukan imunisasi kepada anak-anak mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pengelola Program Imunisasi Seksi Surveilans dan Imunisasi (SIM) Dinas Kesehatan Aceh Helmi mengatakan pada 2019, Aceh menargetkan IDL mencapai 93 persen dari total keseluruhan anak-anak di Aceh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"(Berarti) lebih kurang 100 ribu (anak di Aceh) harus diimunisasi, tapi faktanya yang terjadi kami belum mencapai target, baru sebatas 49 persen yang mendapatkan imunisasi 0-9 bulan," kata Helmi di Sabang, Sabtu, 25 Januari 2020.

Pernyataan itu disampaikan Helmi di sela-sela menjadi pemateri dalam workshop peran media dalam pemenuhan hak anak yang diselenggarakan AJI Banda Aceh bekerjasama Unicef di Sabang.

Helmi menyebutkan imunisasi dasar lengkap yang perlu dilakukan kepada anak tersebut yakni imunisasi hepatitis B, BCG, polio, DPT HB, dan suntik IPV serta campak rubela pada umur 9 bulan.

"Daerah paling rendah (imunisasi) itu di Kabupaten Pidie. (Kalau) paling tinggi cakupan imunisasi dasar lengkap itu di Aceh Tengah, malah melampaui target nasional 94 persen," ujar Helmi.

Dia menyebutkan tingginya angka anak-anak di daerah Tanah Rencong itu yang belum mendapatkan imunisasi tersebut, lantaran masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya imunisasi.

Padahal, kata Helmi, imunisasi sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit menular seperti difteri, campak, dan sebagainya.

"Yang pasti cegah difteri itu dengan imunisasi, makanya kami harapkan kepada masyarakat untuk membawa secara rutin anak-anak untuk diimunisasi baik ke posyandu, puskesmas, atau rumah sakit," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus