Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Omicron akhir-akhir ini mengalami lonjakan. Data Kementerian Kesehatan per 26 Januari 2022 mencatat total pasien Omicron berjumlah 1.988 orang. Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan bahwa pemerintah telah mempersiapkan sejumlah hal untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19 harian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Belajar dari lonjakan kasus varian Omicron yang sudah terjadi terlebih dahulu di berbagai negara, pemerintah sudah melakukan banyak persiapan untuk menghadapinya,” ujar Presiden Jokowi saat menyampaikan keterangannya di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat, 28 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut persiapan yang dilakukan pemerintah.
1. Evaluasi PPKM
Pemerintah mempertahankan penerapan metode Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM dengan beberapa penyesuaian. Keputusan penerapan PPKM ini diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri).
2. Peningkatan Pelaksanaan 3T
Kementerian Kesehatan meningkatkan pelaksanaan testing, tracing, dan treatment di daerah yang berpotensi mengalami penularan kasus tinggi. Untuk testing, Kemenkes telah mendistribusikan kit SGTF ke seluruh lab pembina maupun lab pemerintah dan memastikan jumlahnya mencukupi.
Terkait dengan tracing, Kemenkes akan meningkatkan rasio tracing pada daerah yang jumlah kasus positifnya lebih dari 30 orang untuk mencegah penyebaran yang semakin luas. Proses tracing akan turut melibatkan TNI, Polri dan masyarakat.
Untuk treatment, Kemenkes menjamin ketersediaan ruang isolasi terpusat maupun isolasi mendiri untuk kasus gejala ringan dan tanpa gejala, sementara untuk gejala sedang dan berat telah disiapkan RS dengan kapasitas tempat tidur yang mencukupi.
3. Menyiapkan Tempat Tidur Perawatan di RS
Kemenkes menyiapkan tempat tidur perawatan di rumah sakit sebanyak 70.641 unit. Kapasitas tempat tidur secara nasional berjumlah 120 ribu hingga 130 ribu.
4. Layanan Telekonsultasi dan Paket Obat Gratis
Seperti tahun lalu, Kemenkes menyediakan layanan telemedisin isolasi mandiri bagi pasien terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron. Melalui layanan tersebut pasien bisa mendapatkan layanan telekonsultasi dan paket obat gratis.
Layanan dapat diakses melalui https://isoman.kemkes.go.id/. Saat ini Kemenkes telah bekerja sama dengan 17 platform telemedicine, yaitu Aido Health, Alodokter, GetWell , Good Doctor, Halodoc, Homecare24, KlikDokter, KlinikGo, Lekasehat, LinkSehat, Mdoc, Milvik Dokter , ProSehat, SehatQ, Trustmedis, Vascular Indonesia, YesDok. Untuk mendapatkan layanan ini, pasien harus melakukan tes PCR di laboratorium yang telah terafiliasi dengan sistem New All Record (NAR) Kementerian Kesehatan.
5. Distribusi Oksigen
Belajar dari pengalaman menghadapi varian Delta, Kemenkes telah mendistribusikan kurang lebih 16 ribu oksigen konsentrator atau setara 800 ton per hari ke berbagai rumah sakit untuk perawatan pasien Covid-19, terutama RS yang kesulitan mengakses oksigen cair.
6. Stok Obat
Pemerintah telah menyiapkan stok obat bagi pasien Covid-19 dan siap didistribusikan apabila terjadi lonjakan permintaan obat dalam penanggulangan kasus Omicron. Salah satunya adalah Molnupiravir. Menurut Menkes Budi Gunadi, obat ini terbukti bisa membantu menekan laju pasien dengan saturasi 94 persen ke rumah sakit.
FRISKI RIANA