Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Ahlan wa sahlan, di tvri

Pelajaran bahasa arab mulai ditayangkan di tvri. bahannya sudah dipersiapkan untuk 1 tahun. dengan 26 paket acara, biayanya rp 81 juta. sebelumnya dilakukan studi perbandingan dengan american univ of cairo.

15 Desember 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

S~EORANG pemuda keluar dari pintu ~Bandara Soekarno-Hatta. Ia buru~-buru dicegat penunggunya. "Min aina anta yaa akhiy (Anda berasal dari mana)?" tanya penunggunya~. Dia jawab, "Ana minal ~Qahirah (Saya dari Kairo)." "Ahlan wa sahlan (Selamat datang). Lalu .... cut, suasana berganti den~gan wajah Hidayat, Ketua Jurusan Bahasa Arab IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Adegan di layar kaca Selasa dua pekan lalu itu merupakan acara perkenalan penayangan pelajaran bahasa Arab di TVRI. Intinya, Hidayat menerangkan makna kalimat dengan pengucapannya yang baik dan benar. Diperkenalkan pula bentuk-bentuk kalimat dalam huruf Arab. Pelaksanaan penayangan pelajaran bahasa Arab di TVRI itu relatif cepat. Ide itu, menurut Prof. Harsya W. Bachtiar, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen P dan K, muncul pada bulan Ramadan lalu. Ketika itu ada acara buka puasa bersama ~antara Menteri Agama, Menteri Penerangan, dan Ketua MUI Hasan Basri. Lalu gagasan itu dibawa ke Presiden. Tanggapannya, "Lho, bahasa Arab itu kan bahasa internasional. Jangan tampilkan bahasa ini sebagai bahasa agama, tapi sebagai bahasa internasional," kata Harsya, menirukan ucapan Pak Harto ketika itu. Lalu tim dari IAIN Jakarta ditunjuk untuk menyiapkan bahan. Pihak Departemen P dan K memberikan metode penyampaiannya. Metode yang dipakai adalah komunikatif. Yaitu metode yang mementingkan pada kemampuan berbahasa, bukan pada pengetahuan bahasa. "Jangan tahu arti bahasa asing, tapi kalau disuruh menggunakan tak mampu," kata Dr. Anwar Yasin, Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum Departemen P dan K. Sebagai langkah awal dalam pendidikan bahasa Arab di TVRI, pihak Departemen P dan K mengharapkan agar penonton dapat mendengarkan dan sekaligus berbahasa Arab. Sasaran langkah berikutnya adalah kemampuan membaca dan menulis. Juga akan dicoba pelajaran penayangan berikutnya dengan memakai huruf Latin, bukan huruf Arab gundul yang susah dimengerti. Langkah itu untuk menghilangkan kesan bahasa Arab itu sulit. "Jangan sampai penonton mematikan TV-nya," kata Anwar Yasin. Hingga sekarang bahan penayangan itu sudah dipersiapkan untuk masa satu tahun. Tim yang beranggotakan empat staf pengajar IAIN itu sudah membuat 26 paket acara dengan biaya Rp 81 juta. Persiapan penayangan pertama, diakui Drs. Rofi'i ketua tim, masih terburu-buru. Kurang dari sebulan telah berhasil menayangkannya. Untuk menyusun materi, terlebih dahulu tim tersebut melakukan studi perbandingan dengan mengambil bahan dari American University of Cairo. Ditambah lagi dari buku pelajaran bahasa Inggris Follow Me. Targetnya, kata Rofi'i, Kepala Balai Bahasa di IAIN Jakarta, agar penonton punya kemampuan menggunakan bahasa Arab. Yang disayangkan orang adalah waktu penayangan yang mulai pukul 17.45 WIB. Waktunya, kata Wardi Isman, guru bahasa Arab SMA Al-Azhar, Jakarta, sangat berdekatan dengan salat magrib. "Sebenarnya, kami ingin melihat acara itu. Berhubung berdekatan dengan azan magrib, ya, terpaksa kami matikan," katanya pada Andy Reza dari TEMPO. Soal jam siaran, menurut penyelenggara, tak terlalu gampang digeser-geser agar tak mepet jam salat magrib untuk Jakarta dan sekitarnya. "Masyarakat kita kan heterogen. Mungkin saudara kita yang ada di daerah Indonesia bagian timur tak keberatan," kata Hidayat, salah satu anggota tim. Untuk lebih mengenai sasaran, kata Harsya W. Bachtiar, pengajaran bahasa Arab itu sebaiknya disalurkan di TV Pendidikan. Sebab, kalau acara pengajaran ini ditayangkan di TV umum, jelas mengganggu orang yang tak berminat. "Jika TV Pendidikan sudah jalan, sebaiknya penayangan itu menjadi urusan TV Pendidikan," katanya. Gatot Triyanto dan Wahyu Muryadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus