Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Akibat mencolek bu dosen

Sejumlah mahasiswa fe uisu di medan menyerbu ruang ujian, merusak peralatan kuliah. mereka protes agar uang kuliah diturunkan. sebelumnya ada insiden seorang mahasiswa dituduh mencolek ibu dosen.

22 Agustus 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJUMLAH mahasiswa menyerbu ruang ujian, merobek-robek kertas jawaban. Mereka pun masuk ke kantor Biro Fakultas Ekonomi di lantai II. Mereka membuang kursi-kursi lewat jendela. Kaca-kaca pecah berantakan. Huru-hara dimeriahkan dengan ilustrasi musik: ledakan mercon dan tiupan trompet. Peristiwa Kamis siang dua pekan lalu di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Medan, itu tak berlangsung lama. Petugas keamanan, yang sudah beberapa hari berjaga-jaga di kampus seluas dua hektar itu, segera mengamankan keadaan. Dua puluhan pelaku perusakan, mahasiswa UISU sendiri diangkut ke kantor polisi. Setelah dimintai keterangan, beberapa mahasiswa dibolehkan pulang, 15 orang masih harus tinggal. Huru-hara itu agaknya merupakan ledakan dari sejumlah kejengkelan beberapa mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) UISU, yang tersimpan lama. Pekan pertama Juli, seorang mahasiswa baku hantam dengan pegawai Biro. Pasalnya, menurut pihak Fakultas, mahasiswa itu tak mau mengerti terkena pencabutan beasiswa, karena usianya sudah melebihi peraturan. Meski demikian, ia tetap mendapat keringanan, cuma membayar kuliah 50%. Sebelumnya sudah juga ada insiden. Adalah Aswin Gultom, mahasiswa tingkat IV FE, kena damprat Nani Ismail, dosennya. Gara-garanya, ia mencolek pantat Bu Dosen. "Dia bertingkah, malah main mata lagi," tutur dosen berusia 33 tahun itu. Dekan FE pun menegur si empunya ulah. Teguran Dekan oleh Aswin dianggap terlalu keras. Sebab, ia tak merasa mencolek, "tapi tersenggol begitu saja," kata mahasiswa 24 tahun itu. Dan tiba-tiba saja, pada 11 Juli lalu, sejumlah mahasiswa mengajukan resolusi, dimeriahkan dengan macam-macam. Misalnya, mereka menempelkan poster-poster di pohon-pohon palem. "Tinjau Kembali Uang Kuliah FE UISU. Tekad Kami Dekan Dipecat" -- antara lain isi poster. Mereka pun bernyanyi-nyanyi, "Turun, turunkan Dekan Ekonomi. Tolong, tolonglah kami wahai Pak Rektor," diiringi tiupan trompet dan ledakan mercon. Waktu itu, Rektor Yusuf Rangkuty, S.H., berjanji akan memberikan jawaban sepuluh hari mendatang. Aksi mahasiswa di universitas yang memiliki 12 fakultas itu pun reda. Pada hari yang dijanjikan, 21 Juli, di depan sejumlah mahasiswa, Rektor mengatakan, pada dasarnya penyegaran itu perlu. Cuma, untuk mengubah peraturan di universitas yang telah berusia 35 tahun itu, perlu musyawarah lewat rapat kerja universitas. Begitu Rektor meninggalkan arena pertemuan, poster-poster bermunculan. Kembali, pohon-pohon di halaman universitas dihiasi kertas bercorat-coret. Tiga hari kemudian poster dibersihkan oleh Resimen Mahasiswa UISU, dibantu polisi. Polisi tak cuma mencopoti poster, tapi lalu berjaga-jaga d kampus. Muncullah aksi dua pekan lalu itu, yang berakhir dengan penangkapan mahasiswa. Menurut Aswin, mereka beraksi lagi karena kesal mengapa pihak keamanan terus bercokol dl kampus. Mungkin, itu sekadar dalih. Pada dasarnya, mahasiswa FE UISU, sudah memendam keresahan. Kata Aswin, teman-temannya bertekad, "Biaya kuliah harus turun, dan dekan diganti." Itu bukan tanpa sebab. Para mahasiswa dengan gampang bisa mengetahui perbandingan antara uang kuliah FE UISU dan FE dua universitas lain di Medan. Untuk mahasiswa FE baru, di UISU kena uang kuliah Rp 675.000 per tahun. Di Universitas Darma Agung, di bawah Rp 500.000. Sementara itu di Universitas HKBP cuma Rp 475.000 yakni turun dari Rp 650.000, setelah ada protes mahasiswa awal Juli lalu (TEMPO, 11 Juli). Bisa jadi, keberhasilan mahasiswa Universitas HKBP mau ditiru oleh rekan-rekannya dari UISU. Memang bila pendapatan dirasa tak sesuai dengan pengeluaran, yang merasa dirugikan boleh saJa bertanya. Sebab itu, kata Menteri P & K, namanya komersialisasi pendidikan. Laporan Biro Medan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus