Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Alasan Kader Perempuan GMNI Dipanggil 'Sarinah', Terinspirasi dari Pengasuh Soekarno

Sarinah adalah perempuan pengasuh Soekarno yang sudah menjadi bagian dari keluarganya. Ia jadi panggilan kader perempuan GMNI.

22 Maret 2023 | 18.19 WIB

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). TEMPO/ Gita Carla
Perbesar
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). TEMPO/ Gita Carla

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) memiliki sebutan khusus pada kader-kadernya. Laki-laki dipanggil dengan Bung dan perempuan dipanggil Sarinah.

Dilansir dari buku Pedoman Organisasi GMNI, Sebutan Sarinah disepakati pada rakernas GMNI pada tahun 1977 kemudian dimuat dalam AD/ART dan memiliki kajian serta mars tersendiri.

Organisasi dengan paham nasionalisme dan Marhaenisme ini mengambil panggilan Sarinah dari kisah Soekarno yang mengabadikan nama Sarinah dalam bukunya.

Bagi Soekarno, Sarinah adalah orang yang menanamkan spirit untuk mencintai rakyat jelata dan berbaur dengan rakyat.

Sarinah adalah perempuan pengasuh Soekarno saat kecil. Ia turut merawat Soekarno dan hidup bersama keluarga proklamator tersebut.

Cinta kasihnya pada Soekarno-lah yang akhirnya membuat perempuan ini sangat berharga di mata presiden pertama itu. 

Bagi Soekarno, Sarinah adalah simbol perjuangan perempuan. Ia bekerja dengan keluarga Soekarno tanpa digaji dan sudah menjadi bagian dari keluarga Soekarno.

GMNI dengan paham Marhaenis yang membela rakyat kecil dan tertindas menjadikan panggilan Sarinah untuk menyebut kader perempuan dalam organisasi.

Melihat perjuangan dan ketulusan Sarinah dalam penggambaran Soekarno, panggilan sarinah dalam organisasi ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi perempuan dalam organisasi GMNI.

Selain itu, panggilan ini tidak akan menggambarkan usia atau senioritas kader perempuan yang biasanya dijumpai di kampus. Berapa pun umurnya, lebih tua atau lebih muda akan dipanggil Sarinah.

Punya cita-cita memberikan ruang berjuang pada perempuan, sebutan Sarinah diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi kader perempuan GMNI.

Sarinah diharapkan dapat menciptakan kesetaraan gender itu pada masa itu. Memberikan gambaran bahwa perempuan bisa memutuskan sendiri apa yang akan menjadi pilihannya.

FEBYANA SIAGIAN

Pilihan Editor: Rumah Singgah Bung Karno Dihancurkan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus