Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Makassar - Partai NasDem memilih Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden pada 2019. Alasannya, Jokowi sosok yang sederhana, rendah hati, serta rela meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran demi memajukan bangsa Indonesia. “Inilah presiden paling rendah hati dari sejumlah presiden yang pernah saya kenal di negeri ini,” kata Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh saat konsolidasi calon kepala daerah di Makassar, Rabu, 28 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, kata Surya, ia belum melihat adanya dinasti politik dari Jokowi. Ia menyebutkan anak-anak Jokowi hanya bekerja sebagai pedagang martabak yang tak pernah naik pangkatnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca:
Tingkatkan Elektabilitas, NasDem Targetkan ...
FUI Sebarkan Analisa Ahok Jadi Capres di Pilpres ...
“Meskipun politik dinasti itu tak salah karena Indonesia menganut sistem demokrasi.”
Jokowi juga dinilainya konsisten, cepat mengambil keputusan, serta bukan peragu. Karena itu, kata Surya, semua perjalanan dan persoalan bangsa ini bisa berhenti di meja presiden karena Indonesia menganut sistem presidensial. “Itu amanah konstitusi,” ucap pria berusia 66 tahun ini.
Baca juga: NasDem Antisipasi Presidential Threshold ...
Apalagi Surya mengakui tak berambisi menjadi calon presiden atau calon wakil presiden. “Saya hanya ingin dikenang bahwa ada ketua umum partai politik yang tak berambisi menjadi presiden.” Ia ingin sejarah mencatatnya sebagai ketua umum terbaik. “Itu ambisi saya.”
Karena itu, NasDem belum menentukan calon wakil presiden yang bakal mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019. “Saya tanya JK (Jusuf Kalla) dulu sebagai sahabat, ada enggak orang Sulsel (Sulawesi Selatan) yang bisa diusung.”