Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mempertanyakan sejumlah kritik di media sosial mengenai apel kebangsaan di Semarang yang memakai anggaran daerah sebesar Rp 18 miliar.
Baca: Ganjar Jelaskan Pentingnya Apel Kebangsaan di Semarang Digelar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Medsosnya boleh enggak dipetakan mana yang robot, mana beneran. Kalau dari karakteristiknya, kelompok pendukung siapa yang emosional. Kan, apa saja saya dikritik, deklarasi dukungan dikritik," kata Ganjar kepada Tempo, Sabtu, 16 Maret 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di media sosial Twitter pada Sabtu, 16 Maret 2019, tagar #SlankMakanDuitRakyat menjadi menduduki posisi teratas dengan lebih dari 61 ribu cuitan. Para pengguna Twitter ramai-ramai menucuitkan tagar tersebut dan menampilkan gambar tangkapan layar web sistem e-lelang Pemprov Jawa Tengah. Foto tersebut menampikan anggaran kegiatan dengan nilai HPS sebesar Rp 18,086 miliar dari total nilai pagu Rp 18,764 miliar.
Ganjar menilai, kritikan itu sebetulnya bukan tertuju pada nilai anggaran yang digunakan. Sebab, para pengkritik tidak menyebutkan besaran anggaran yang semestinya untuk menyelenggarakan acara. "Problemnya saya buat apa pun pasti tidak disetujui," ujarnya.
Baca juga: Ganjar Pranowo Deklarasi Dukung Jokowi, Mendagri: Tidak Melanggar
Apel kebangsaan yang direncanakan digelar di Lapangan Simpang Lima, Semarang, berangkat dari kejadian teror dan hoaks yang belakangan terjadi menjelang pemilu 2019. Jawa Tengah, kata Ganjar, selalu aman dan tenang setiap penyelenggaraan pilkada. Tetapi, situasi mulai memanas ketika muncul kasus pembakaran sepeda motor di Semarang, Temanggung, dan bentrok di Magelang.
Ganjar pun mengajak kepada para pengkritik untuk ikut hadir dalam apel kebangsaan. Ia ingin agar mereka menyadari bahwa acara tersebut dimaksudkan untuk menjaga persatuan. "Saya kepingin yang mengkritik saya yang ada di situ ikut yuk, datang yuk, biar kita tunjukkan di panggung bahwa kita akan seperti itu. Kalau cuma mempersoalkan tidak setuju, oke enggak apa-apa, dikritik boleh, tapi kami butuh untuk menjelaskan ini serentak," kata dia.
Terkait biaya penyelenggaraan apel kebangsaan yang mencapai Rp 18 miliar, Ganjar mengatakan bahwa anggaran sebagian besar digunakan untuk konsumsi, transportasi, dan atribut para pengunjung. Sebab, ia menargetkan acara apel kebangsaan dihadiri sekitar 100 ribu orang.
Baca juga: Akan Hadiri Apel Kebangsaan, Slank Jadi Sasaran Kemarahan Netizen
Apel kebangsaan rencananya digelar Ahad, 17 Maret 2019 pukul 06.00-12.00 WIB. Sejumlah tokoh yang diagendakan mengisi orasi kebangsaan di antaranya Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kiai Maimun Zubair, Mahfud MD, dan Habib Luthfi.