Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Disebut Calon Kuat Maju Pilkada DKI

Nama Anies Baswedan dan Ridwan Kamil disebut-sebut sebagai calon kuat untuk maju Pilkada DKI Jakarta. Sejumlah pengamat mengungkapkan alasannya.

5 Maret 2024 | 13.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. TEMPO; ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan kepala daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 dijadwalkan bakal diselenggarakan pada November 2024 mendatang. Sejumlah pengamat politik memprediksi Anies Baswedan dan Ridwan Kamil sebagai calon kuat di Pilkada DKI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menyitir dari Tempo, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, mengatakan Anies masih memiliki suara kuat di DKI Jakarta. Selain Anies, Adi menyebut nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Adi menyebut, kedua orang tersebut cocok untuk maju dalam kontestasi Pilkada DKI pada November 2024 mendatang.

“Banyak nama besar yang cocok. Anies dan Ahok masih kuat di Jakarta,” ujar Adi ketika dihubungi Tempo, Ahad, 3 Maret 2024. “Problemnya, dua orang ini tertarik atau tidak maju (Pilkada DKI) Jakarta belum ada yang tahu persis.”

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro memprediksi, Anies akan maju pada Pilkada DKI Jakarta 2024. Peluang itu akan dimanfaatkan Anies bila kalah dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024.

Menurut Agung, calon presiden nomor urut satu ini diprediksi kembali ikut Pilkada DKI sebagai tiket untuk Pilpres 2029.

"Dengan jabatan Gubernur DKI, Anies punya keleluasaan politik untuk bermanuver sampai 2029. Ia juga bisa menjadi capres lagi untuk menghadapi petahana," kata Agung saat dihubungi, Sabtu, 2 Maret 2024.

Menurut Agung, Anies memenuhi syarat untuk mengikuti kembali Pilkada DKI. Salah satunya, survei tingkat kepuasaan masyarakat terhadap Anies sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, terbilang tinggi di atas 70 sampai 80 persen.

"Ini modal yang cukup untuk maju lagi," kata Agung. 

Bila maju di Pilkada DKI, kata Agung, Anies berpotensi didukung beberapa partai pendukungnya saat ini, yakni NasDem, PKS, dan PKB. Dengan asumsi itu, pencalonan Anies akan lebih mudah dilakukan.

Menanggapi isu kembalinya Anies di bursa Pilkada DKI, Juru Bicara Tim Nasional Anies-Muhaimin atau Timnas AMIN Billy David Nerotumilena sebelumnya mengatakan, arah koalisi akan dibahas setelah proses Pemilu selesai.

“Dari tim Pak Anies, tim koalisi prinsipnya menghargai proses pemilu yang sedang berjalan saat ini. Arah lanjutan Pak Anies, arah koalisi akan dibahas setelah pemilu tuntas,” ujar Billy, saat dihubungi Tempo, pada Jumat, 1 Maret 2024.

Selanjutnya: Ridwan Kamil pesohor politik

Ridwan Kamil pesohor politik

Selain Anies, nama Ridwan Kamil juga disebut berpotensi maju Pilkada DKI. Menurut Agung, Gubernur Jawa Barat periode 2018 - 2023 ini juga memiliki tingkat popularitas yang tinggi.

Senada dengan Agung, Adi menyebut Ridwan Kamil sebagai salah satu pesohor politik yang sangat populer di Jakarta katanya.

“Ridwan Kamil personality politiknya bagus, kepemimpinannya juga diakui saat jadi walkot dan gubernur,” tuturnya.

Meski begitu, kata Adi, apabila Partai Golkar mengusung Ridwan Kamil, maka Golkar perlu berkoalisi dengan partai lain.

Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengatakan, partainya sudah memberikan surat tugas kepada mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ketua DPD DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar untuk maju menjadi kandidat dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.

Surat resmi itu sudah diberikan sebelum Pemilihan Umum atau Pemilu 2024. Namun, kata dia, keputusan itu bisa berubah.

“Belum final, akan ada surat baru ketika proses pendaftaran Pilkada dimulai,” kata Dave saat dihubungi, Sabtu 2 Maret 2024.

Golkar, kata Dave, akan melihat sejumlah faktor untuk memilih salah satu di antara keduanya. Salah satunya, melihat elektabilitas keduanya berdasarkan survei.

“Kami tidak akan mencalonkan seorang calon yang tidak memiliki kemenangan tinggi,” kata Dave.

Sejauh ini, Golkar belum melakukan survei internal untuk melihat elektabilitas keduanya. Golkar masih menunggu selesainya tahap pemilu tuk melihat posisi Golkar dalam Pilkada nanti. “Kami masih fokus penyelesaian pemilu,” ujar Dave.

DEFARA DHANYA | ADINDA JASMINE | HENDRIK YAPUTRA | ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus