Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anies Baswedan menyebut bahwa dirinya memilih Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pilpres 2024 karena faktor rekam jejak yang dimiliki Ketua Umum PKB ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan tersebut terucap dari Anies Baswedan sebagai respons dari pertanyaan yang dilontarkan seorang mahasiswa dalam acara yang bertajuk Diskusi dan Diseminasi: Mahasiswa Jawa Timur Mendebat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden RI. Acara tersebut diselenggarakan Panitia Bersama Aliansi Mahasiswa Jatim pada Rabu, 22 November 2023 di DBL Arena, Graha Pena, Surabaya, Jawa Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami berpasangan menjadi capres dan cawapres adalah sebuah keberkahan bagi kami, karena kami bukan cawapres yang instan atau dadakan. Cak Imin merupakan seseorang yang memiliki rekam jejak panjang, kalau melihat seseorang bukan tanyakan apa yang dikerjakan besok, karena orang bisa mengayal dan mengarang. Namun, tanyakan apa yang telah dikerjakan pada masa lalunya,” kata Anies.
Anies dan Cak Imin beserta Rocky Gerung hadir dalam Diskusi dan Diseminasi yang diselenggarakan oleh Panitia Bersama Aliansi Mahasiswa Jawa Timur. Meskipun demikian, setelah pertanyaan tersebut, terdapat pertanyaan lain yang turut menyulut protes dari seorang mahasiswa, disebabkan karena dari awal diskusi dimulai, pertanyaan hanya muncul dari mahasiswa perwakilan Surabaya, padahal dalam acara tersebut turut hadir mahasiswa dari Jombang, Madura, dan lainnya di Jawa Timur.
Anies Pilih Cak Imin
Sebelumnya, Teuku Riefky Harsya selaku Sekretaris Jenderal Partai Demokrat menyebut bahwa Partai NasDem telah melakukan pengkhianatan terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP. Pasalnya, NasDem secara sepihak memutuskan untuk meminang Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, sebagai calon wakil presiden pendamping Anies.
Lebih lanjut, Riefky menyatakan bahwa pihaknya telah mengetahui hal tersebut melalui Sudirman Said selaku Anggota Tim 8 pada Rabu, 30 Agustus 2023 silam. Pada saat itu, Riefky turut mengingatkan bahwa isi piagam koalisi terdapat enam butir kesepakatan yang salah satunya yakni memberikan mandat terhadap Anies untuk menentukan cawapresnya.
Meskipun demikan, masih menurut Riefky, sebelumnya Anies telah menentukan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai cawapres untuk mendampinginya pada kontestasi Pilpres 2024. Selain itu, Riefky juga menyatakan bahwa Anies mendapatkan saran dari ibu dan guru spiritualnya untuk menentukan AHY sebagai cawapres pendampingnya.
Bahkan Anies pun disebut turut menyampaikan hal tersebut kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, yakni Susilo Bambang Yudhoyono dan Salim Segaf Al Jufri selaku Ketua Majelis Syura PKS. Setelah itu, Tim 8 Koalisi Perubahan sempat merencanakan untuk melakukan deklarasi pada beberapa kesempatan, tetapi rencana tersebut batal terlaksana.
"Diduga kuat, tidak terlaksananya deklarasi itu karena Capres Anies lebih patuh kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang ingin terus menunda waktu deklarasi. Ini jelas mengganggu dan melanggar prinsip kesetaraan (equality) dalam koalisi," kata dia
Ditengah persiapan deklarasi tersebut, masih menurut Riefky, keputusan untuk pasangan cawapres Anies dibuat oleh Surya Paloh. Menurut Riefky, Anies dipanggil Surya ke NasDem Tower dan dipaksa untuk berpasangan dengan Muhaimin.
RENO EZA MAHENDRA | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA