Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan, Aria Bima, mengatakan hubungan antara Megawati dan Prabowo Subianto tidak ada persoalan ataupun permusuhan. Dia meyakini rencana pertemuan kedua pimpinan partai itu akan terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tidak bermusuhan, bahkan bersahabat dengan diplomasi nasi goreng. Saya yakin pasti akan ketemu," katanya ditemui di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Ahad, 12 Januari 2025.
Namun, dia menilai semestinya wacana pertemuan antara ketua umumnya dan Prabowo tak perlu dikaitkan dengan sinyal PDI Perjuangan masuk ke kabinet pemerintahan. Sebab, kata dia, pertemuan kedua tokoh itu akan berlangsung baik bila dilakukan secara natural. "Tidak usah didesain untuk masuk kabinet, misalnya," ucap Aria.
Di samping itu, pertemuan ketua Megawati dan Ketua Umum Partai Gerindra itu pasti memiliki tujuan yang baik untuk kepentingan bangsa ke depan. Melalui pertemuan itu, kata Aria, bisa terjalin kesinambungan pemikiran antara Megawati yang memenangkan pileg dan Prabowo yang memenangkan pilpres.
Dia mengatakan belum ada keputusan dari Megawati ihwal posisi PDI Perjuangan dalam pemerintahan Prabowo. Namun, dia berujar bahwa ada kecenderungan jika partainya akan tetap berada di luar pemerintahan untuk menjalankan fungsi check and balance.
"Ada kecenderungan itu. Kami akan memberikan dukungan di luar pemerintahan," ucapnya.
Meski tidak bergabung di kabinet, Aria menuturkan partainya tidak akan berkomentar sinis terhadap jalannya pemerintahan Prabowo lima tahun ke depan. Dia mengatakan bahwa PDI Perjuangan berkomitmen mendukung program-program pemerintahan jika didasarkan pada Pancasila dan kepentingan rakyat.
"Kami kritik, pasti. Tapi konstruktif. Kritik PDI Perjuangan pasti argumentatif dan memberikan persandingan solusi," ujarnya.