Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Ketua Umum Indonesia Asian Para Games Organizing Committee atau INAPGOC, Raja Sapta Oktohari mengatakan masih ada sejumlah catatan yang akan dievaluasi dari simulasi kursi roda di alur kedatangan para peserta Asian Para Games 2018 di Bandara Soekarno-Hatta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Asian Para Games 2018, Wisma Atlet Kemayoran Ramah Disabilitas
INAPGOC Siapkan 200 Relawan Sambut Peserta Asian Para Games 2018
"Ada beberapa tantangan yang akan dicari solusinya, kami masih punya waktu dua bulan untuk memperbaiki semuanya," ujarnya di Bandara Soekarno-Hatta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari hasil simulasi alur kedatangan atlet Asian Para Games 2018 pengguna kursi roda yang dilakukan di Terminal 2 dan 3, pada Selasa 7 Agustus 2018, terjadi antrean cukup panjang saat penggunaan lift di alur kedatangan Terminal 2. Lift untuk penyandang disabilitas hanya ada satu dengan kapasitas dua kursi roda. Sementara menjelang Asian Para Games 2018 nanti, puluhan atlet disabilitas akan berjalan hampir bersamaan.
Untuk itu, kata Raja Sapta, masih perlu dilakukan beberapa kali lagi simulasi untuk menyempurnakan alur kedatangan dan keberangkatan peserta Asian Para Games 2018. "Hampir semua bangunan di Soekarno-Hatta sudah ramah difabel, tetapi secara khusus untuk Asian Para Games penggunaannya bersamaan dalam dua hari," katanya.
Simulasi wheelchair untuk Asian Para Games 2018 di Terminal 2 F Bandara Soekarno-Hatta, Selasa 7 Agustus 2018. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Panitia penyelenggara, kata Raja Sapta, telah menyiapkan 1.100 unit kursi roda, ratusan relawan untuk menyambut atlet yang menggunakan kursi roda ataupun tongkat.
Artikel lainnya:
Pelatih Atlet Basket Kursi Roda Pertama di Asian Para Games 2018
PT Angkasa Pura II dan INAPGOC telah beberapa kali melakukan simulasi alur kedatangan dan keberangkatan peserta Asian Para Games 2018 di Bandara Soekarno-Hatta. Ada tiga alur yang digunakan berada di Terminal 1, 2 dan 3 Bandara Soekarno-Hatta.