Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ausie Jadi Disahkan

Ketua DM-itb, Ausie B. Gautama disahkan oleh MPM-ITB rektor ITB menyatakan "tidak akan ada DM di ITB". Mahasiswa ITB tetap mempertahankan adanya Dewan Mahasiswa. (nas)

21 April 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TERNYATA bukan hanya 'isyu' kalau di ITB akan dilakukan pengesahan Ketua 'Dewan Mahasiswa' ITB. Meskipun persiapannya sudah mulai akhir Maret yang lalu dengan satu pemilihan umum. Dalam pemilihan itu Ausie B. Gautama (23 tahun) mahasiswa Geologi mengalahkan dua rekannya yang lain Fajar Irianto dan Eddie Susianto. Perbandingan suara yang diperoleh mereka: 2652, 1278 dan 861. Toh, waktu itu di luar kampus ITB orang masih ragu: apa ini benar-benar akan dilaksanakan. Beberapa hari sebelum Sabtu, 14 April, sudah mengudara undangan lewat Radio ITB ditujukan kepada Ketua Himpunan/Unit Aktivitas Staf DM-ITB atau pejabat sementara DM/Senat KM-lTB/anggota KM-ITB untuk menghadiri pelantikan Ketua DM ITB periode 1979/1980 pada 14 April. Undangan itu dari Majelis Permusyawaratan Mahasiswa ITB dan ditandatangani oleh Sekretaris Umum MPM, Wisnu Hendrajit. Ternyata benar: 14 April lalu ada pengesahan Ketua DM-ITB oleh MPM-ITB. Bahkan dihadiri oleh Ketua Rektorium Sudjana Sapi'ie yang sempat juga memberikan sambutan yang telah disiapkan tertulis. Menurut Ausie kepada TEMPO: "Pak Sudjana hadir karena undangan lisan yang saya sampaikan kepalanya." Tapi menurut Sudjana, dia hadir karena undangan tertulis dari MPM. Dan undangan itu hanya menyebutkan adanya "pengesahan lembaga eksekutif Keluarga Mahasiswa ITB." Itulah sebabnya kepala sambutan Ketua Rektorium berbunyi: "Pidato Ketua Rektorium pada Pergantian Ketua KMITB." Surat laporan Ketua Rektorium yang diserahkan lewat Sekretaris Menmud Urusan Pemuda, 10 April yang lalu, memang menyatakan "tidak akan ada DM di ITB." Argumentatif Dalam sambutannya itu Ketua Rektorium antara lain mengakui, bahwa kehadirannya "akan menimbulkan berbagai macam pendapat dan interpretasi." Dijelaskannya, di satu pihak kehadirannya bisa diartikan "menyetujui tindakan-tindakan yang telah dilakukan mahasiswa" dan karenanya melanggar ketentuan pemerintah. Di lain pihak, Ketua Rektorium sebagai "pimpinan utama dari seluruh civitas academica ITB, diharapkan akan dapat memberikan pengertian akan aspirasi-aspirasi yang hidup di kalangan seluruh civitas academica ITB." Sebab pengesahan Ketua DM itu tidak berdiri sendiri, tetapi sebagai kelanjutan pemilihan bulan lalu dan juga kelanjutan Rapat Kerja Mahasiswa ITB, Juni 1978 -- yang memutuskan tetap mempertahankan adanya DM di ITB (TEMPO 8 Juli 1978). Dari Utun Sutisna, Ketua MPM-ITB didapat penjelasan: "Bukan kita mempertahankan nama DM. Sebenarnya masalahnya berkaitan satu sama lain ialah bagaimana kita menciptakan suasana kehidupan di ITB yang bebas dan teratur." Ditambahkannya, berdasar angket Nopember 1978 tak ada yang keheratan digunakannya nama DM untuk lembaga eksekutif mahasiswa ITB tersebut. Lalu bagaimana dengan BKK (Badan Koordinasi Kemahasiswaan) yang diinstruksikan pemerintah? "Kami menyetujui sebagian saja," jawab Utun. Dalam Raker Mahasiswa Juni 1978 hal-itu memang sudah disinggung. Waktu itu Raker berpendapat, kehadiran pimpinan universitas atau fakultas dalam lembaga kemahasiswaan dianggap berlebihan (TEMPO, 8 Juli 1978). Tapi bagaimana kalau Dep. P&K, misalnya, bersikap keras karena mereka tetap menggunakan nama DM? Jawab Ausie yang baru saja dilantik: "Saya masih percaya pada kelembagaan di ITB antara lain Senat Guru Besar, bahwa mereka akan betul-betul melihat permasalahannya secara argumentatif. " Bagaimana sikap Dep. P&K? Lewat staf ahlinya, Menteri P&K menyatakan hanya akan berpegang pada laporan Ketua Rektorium yang disampaikan lewat Sekretaris Menmud Urusan Pemuda, 10 April yang lalu. Artinya, apa yang dibentuk ITB yang lalu ini tak akan diakui legalitasnya. Hanya Dirjen Pendidikan Tinggi Doddy berpesan: "Beri kesempatan ITB untuk membenah diri. Ketua Rektorium sudah berjanji dalam tiga bulan ini akan mengadakan pendekatan-pendekatan." Kesempatan melaksanakan NKK tahap II --ialah pembentukan BKK -- bagi perguruan tinggi memang tinggal 3 bulan lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus