Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan membuka pintu untuk Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo jika ingin bergabung ke dalam partai beringin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Siapa pun itu tidak terbatas termasuk di dalamnya adalah Bapak presiden ketujuh Presiden Jokowi,” kata Bahlil kepada wartawan di gedung DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 20 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahlil mengatakan Golkar adalah partai yang inklusif dan terbuka kepada siapa pun yang mau mengabdi kepada rakyat. “10 tahun menjadi Presiden dan alhamdulillah karya-karyanya juga cukup luar biasa,” kata Bahlil.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM itu mengatakan urusan bergabungnya mantan orang nomor satu di Indonesia itu ke partainya akan diserahkan kepada pihak yang bersangkutan.
“Saya pikir kita kembalikan saja kepada hak masing-masing warga negara karena Partai Golkar selalu terbuka,” kata dia.
Sementara itu Jokowi belum memberikan sinyal untuk menjatuhkan pilihan kepada partai politik lain untuk berlabuh setelah dipecat oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP.
"Saya sudah menyampaikan, partai perorangan," kata Jokowi ketika ditemui awak media di kediamannya di Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Selasa, 17 Desember 2024.
Sebelumnya, PDIP resmi memecat Jokowi, Gibran, serta Muhammad Bobby Afif Nasution, mantan Wali Kota Medan dan menantu Jokowi, pada 4 Desember 2024. Namun surat keputusan tentang pemecatan ketiganya baru diumumkan pada Senin, 16 Desember 2024.
Setelah pemecatan terhadap ketiganya, seorang pengurus tim pendukung Jokowi dalam pemilihan presiden mengatakan Jokowi dan Gibran sangat berpeluang bergabung ke Golkar. Alasannya, hubungan Jokowi dan Gibran dengan petinggi Golkar sangat baik.
Ketika dimintai konfirmasi, Gibran memilih menjawab mengambang. “Tunggu saja nanti waktunya,” kata Gibran pada Selasa, 10 Desember 2024.
Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Bidang Organisasi Derek Loupatty mengatakan Jokowi dan Gibran sudah menjadi anggota kehormatan partainya. Alasannya, kata Derek, keduanya telah berjasa terhadap bangsa dan negara. Namun Derek mengatakan status anggota kehormatan tak membutuhkan KTA.
“Anggota kehormatan tidak memerlukan KTA,” kata Derek pada Kamis, 5 Desember 2024.
Sekretaris Jenderal Golkar Sarmuji menjelaskan kembali pernyataan Derek. Ia mengatakan Jokowi dan Gibran belum diberikan status sebagai anggota kehormatan partainya. Namun, kata dia, keduanya sudah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai anggota kehormatan Golkar.
Sarmuji menjelaskan, pemberian gelar anggota kehormatan harus disertai surat keputusan yang diteken oleh DPP Golkar. “Sampai saat ini belum ada SK yang ditandatangani DPP soal pemberian gelar anggota kehormatan,” kata Sarmuji. “Penetapan anggota kehormatan harus melalui SK, bukan dengan pemberian KTA.”
Andi Adam Faturahman dan Septhia Ryantie berkontribusi dalam penulisan artikel ini.