Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kendari-Ribuan warga di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi menyusul terjadinya musibah banjir bandang yang menerjang enam kecamatan. Enam kecamatan itu ialah Kecamatan Wiwirano, Langgikima, Landawe, Asera, Oheo, dan Andowia.
Data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) Sulawesi Tenggara, jumlah pengungsi sampai Minggu sore, 9 Juni 2019, mencapai 4.089 jiwa. Kepala BNPBD Sulawesi Tenggara Boy Ikhwansyah ketika dikonfirmasi Tempo mengatakan menerima laporan banjir di Kabupaten Konawe Utara ini sejak dua hari sebelum lebaran. Namun puncak banjir terjadi pada Sabtu, 8 Juni 2019.
Baca Juga: H+4 Lebaran, Banjir Bandang Masih Rendam Konawe
Ratusan rumah warga tenggelam hingga setinggi 4 sampa 6 meter. Tak hanya rumah, masjid, dan sekolah, persawahan hingga kebun juga tak luput dari terjangan banjir. Tiga unit jembatan penghubung antardaerah putus.
Situasi itu membuat daerah hasil pemekaran Kabupten Konawe pada 2007 silam ini dalam keadaan darurat banjir. Sebagaian harta benda masyarakat pun tak bisa terselamatkan dari kepungan banjir. Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.
“Laporan yang kami terima dan update tiap saat, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir ini. Di sejumlah wilayah rumah, sawah, kebun dan infrastruktur umum terendam banjir,” ujar Boy.
Simak Juga: Banjir di Morowali, Kapal Bantuan Diterjunkan untuk Evakuasi Korban
Menurut Boy banjir juga melanda Kota Kendari, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Kolaka Timur, Kabupaten Konawe dan Kabupaten Bombana. “Banjir terparah berada di Kabupaten Konawe Utara, Kolaka Timur dan Konawe,” ucapnya.
Boy mengatakan banjir disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi dalam sepekan terakhir. Bupati Konawe Utara Ruksamin mengistruksikan seluruh jajarannya, terutama dari BPBD, Dinas Sosial, Kesehatan dan Pertanian, agar meningkatkan penaganan penanggulangan banjir. "Posko penanggulangan kita pusatkan di rumah jabatan bupati, tenda darurat untuk para korban kami dirikan," katanya.
ROSNIAWANTI FIKRI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini