Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bangunan rumah hingga infrastruktur rusak akibat bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah rumah rusak akibat banjir Sukabumi tercatat ratusan unit dengan skala kerusakan sedang hingga berat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan data dari tim di lapangan, BNPB mendapati bahwa ada sebanyak 150 unit rumah rusak ringan, 110 unit rumah rusak sedang, dan 95 unit rumah rusak berat. "Sebagai langkah percepatan penanganan bencana di Kabupaten Sukabumi, Dinas PUPR setempat telah menurunkan alat berat," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan resmi pada Senin, 10 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk jumlah infrastruktur rusak yang terdata, antara lain tiga unit jembatan rusak sedang, tiga unit jembatan rusak berat, satu sarana kesehatan rusak sedang. Selain itu, ada 27 titik jalan terdampak serta 16 titik jembatan penghubung antar desa lainnya juga ikut terdampak.
Muhari mengatakan BNPB bersama kementerian dan Pemerintah Kabupaten Bogor sudah mengaktifkan tiga posko darurat untuk menunjang percepatan upaya tanggap darurat dan pemulihan dampak bencana hidrometeorologi basah ini. Untuk posko utama didirikan di Pendopo Pemerintah Kabupaten Sukabumi, posko lapangan terletak Pelabuhan Ratu, dan posko logistik yang terletak di Kantor BPBD Kabupaten Sukabumi.
Pasokan makanan siap saji, air mineral, selimut, matras, alat kebersihan dan hygiene kit menjadi logistik bantuan yang masuk dalam kategori kebutuhan paling mendesak. Logistik itu dibutuhkan pengungsi terutama yang sedang mengungsi secara mandiri.
Adapun BNPB menyatakan banjir yang merendam belasan desa di 22 kecamatan itu sudah dinyatakan surut. Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan tiga kecamatan yang masih dalam masa tanggap darurat, yaitu Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kecamatan Simpenan, dan Kecamatan Lengkong.
Sesuai laporan BNPB sebelumnya, ada lima korban meninggal dan empat dilaporkan hilang dalam upaya pencarian oleh tim SAR gabungan dalam banjir Sukabumi.