Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto mengenakan topi bundar berwarna krem saat berpidato di depan relawan Roemah Djoeang di lapangan sepak bola Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Tempat itu menjadi lokasi akhir jalan sehat yang digelar oleh relawan yang dipimpin Pius Lustrilanang ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prabowo mengenakan kaus polo berwarna putih, dipadu celana jeans dan kacamata hitam. Sebelum memulai pidato, dia menenteng sendiri standing microfon menuju depan panggung. "Bagaimana topi saya, bagus enggak?" tanya Prabowo saat memulai sambutannya di lokasi, Sabtu, 2 Februari 2019.
Prabowo mengatakan hal ini sambil melepas topinya. Dia berujar, topi itu hasil buatan seorang pengrajin di Bandung, Jawa Barat.
Ketua Umum Partai Gerindra ini awalnya ingin melemparkan topi bundar itu ke arah para relawan. Namun, dia urung melakukannya karena khawatir topi itu malah robek. "Karena apa ya, mohon maaf, emak-emak ini tangannya kuat sekali," ujarnya.
Di akhir pidatonya, Prabowo memberikan topi bundar itu kepada salah satu relawan yang hadir. Prabowo meminta seorang relawan yang merasa paling tua untuk maju dan menerima topi tersebut.
"Pak Amir dari mana? Cempaka Putih. Beliau yang dapat rezeki karena agak ompong, rambutnya putih semua," kata Prabowo.
Acara penutupan jalan sehat relawan Roemah Djoeang itu dihadiri sejumlah petinggi partai koalisi pengusung Prabowo - Sandiaga Uno. Di antaranya, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Titiek Soeharto, dan Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.