Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Buka GBN 2023, Jokowi: Batik Adalah Wajah dan Kehormatan Kita

Presiden Jokowi membuka Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023 di Senayan Park, Jakarta Pusat pada Rabu pagi, 2 Agustus 2023.

2 Agustus 2023 | 10.47 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat membuka acara Gelar Batik Nusantara 2023 di Senayan Park, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Perbesar
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat membuka acara Gelar Batik Nusantara 2023 di Senayan Park, Jakarta Pusat, Rabu, 2 Agustus 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023 di Senayan Park, Jakarta Pusat pada Rabu pagi, 2 Agustus 2023. Dalam pidatonya, Jokowi menyebut batik memiliki keistimewaan karena keindahan dan juga makna filosofinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Batik adalah wajah kita. Batik adalah kehormatan kita. Dan melalui batik tercipta lapangan kerja yang sangat banyak, jutaan orang bekerja di industri batik kita dan memberikan penghasilan dan kehidupan," ujar Jokowi, Rabu 2 Agustus 2023.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Jokowi menyebut angka ekspor batik sejak Januari - April 2023 mencapai USD 26,7 juta. Ia optimistis nilai itu akan lebih tinggi pada akhir tahun karena pandemi kini telah selesai. 

"Kita memiliki momentum yang sangat baik untuk kembali bangkit karena juga perekonomian kita tumbuh baik, baik tahun lalu, kuartal pertama, kuartal kedua, dan kita harapkan tahun depan juga akan semakin lebih baik," kata Jokowi. 

Lebih lanjut, Jokowi menyebut dengan pandemi Covid-19 yang sudah terlewati, berbagai acara internasional dan nasional sudah banyak diselenggarakan di Indonesia. Sehingga, pengrajin dan pengusaha batik punya kesempatan sangat baik untuk bangkit dan berkarya. 

Target ekspor batik mencapai USD 100 juta

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut pihaknya menargetkan ekspor batik bakal mencapai USD 100 juta sepanjang tahun 2023. Ia optimistis target tersebut tercapai mengingat nilai ekspor yang terus naik setiap tahunnya. 

"Berdasarkan data BPS yang diolah, nilai ekspor batik pada 2022 masih kecil USD 64,56 juta. Tapi kalau dibandingkan 2021 meningkat 35 persen dan nilai ekspor batik serta produk batik dari Januari-Arpil 26,7 juta, target USD 100 juta dan terus menerus kami tingkatkan perlahan tapi pasti," kata Agus. 

Ia menyebut batik memiliki nilai seni yang sangat tinggi dan fashionable. Batik diminati pasar ekspor karena bisa digunakan dalam acara resmi dan casual. Agus menyebut saat ini sudah terdapat empat indikasi geografis batik di Indonesia, yakni batik tulis niti Yogyakarta, batik Bengkulu, sarung batik Pekalongan, dan Batik Congkrongan Indramayu.

"Kemenperin dan Yayasan Batik Indonesia menggalang komunitas batik melaporkan produknya pada Kemenkumham. Ada tambahan dua batik lagi yang diajukan, yakni sogan Solo dan batik Tuban. Kami harapkan industri batik dapat bertransformasi ke industri yang ramah lingkungan," kata Agus. 

 

M JULNIS FIRMANSYAH 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus