Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Bupati Turi Bupati Dumami

Suryosumpeno,Irjen Mendagri mengadakan inspeksi pelaksanaan bantuan pemerintah ke desa-desa di Demak. Bupati Demak Dumami menganjurkan rakyat menanam turi dengan uang bandes.

26 Juni 1971 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KALI ini kisah nasib uang Rp 100.000 jang sampai kedesa-desa Demak. Pertengahan bulan Mei jang lalu Major Djenderal Surjo-sumpeno selaku Inspektur Djenderal Mentri Dalam Negeri meng-adakan inspeksi pelaksanaan bantuan Pemerintah tahun pertama pelita Rp 50 per kapita, dan bantuan kepada desa-desa Rp 100 ribu guna pembangunan. Di Demak, kota jang memperoleh bantuan Rp 27 djuta untuk tahun pertama pelita dan Rp 42 djuta untuk tahun kedua pelita, djalan-djalannja masih banjak jang rusak dan tidak teratur, selokan selokan jang belum rapi -- padahal uang sebanjak itu konon untuk memperbaiki irigasi dan perhubungan darat. Denlak jang konon akan memperoleh bantuan 3 miljard dalam rangka pembangunan 5 tahun, begitu besar mendapat perhatian, karena ia satu-satunja lumbung padi di Djawa Tengah Utara. Kredit. Tapi bantuan Rp. 100.000 bagi desa-desa ternjata masihk kurang tepat penggunaannja. Suatu desa di Mranggen, Demak telah mempergunakan uang itu untuk membeli bibit padi. Kemudian bibit itu dipindjamkan pada petani dengan sistim kredit berbunga 20%. Surjosumpeno segera menegur kesalahan ini. Kepala Desa Punden Arum, Mranggen itu menjatakan bahwa segalanja karena perintah Bupati Demak, Dumami SH. Demikian pula bantuan 50 perak per kapita djuga tak djelas penggunaannja. Banjak parit didesa masih rusak seperti sediakala. Bahkan kabarnja Dumami telah menjuruh rakjat menggunakan uang itu untuk menanam turi. Apa manfaatnja kurang banjak diketahui, tapi jang djelas kini disana telah di tanam sekitar 950.000 batang. "Kalau pohon itu berumur 2 tahun dapat di djual kajunja", kata seorang petani "dan djumlahnja bisa mentjapai Rp 30 djuta", sambung kepala desa Punden Arum. Hanja didesa Wonosekar dan Logoredjo jang kelihatan besarnja manfaat uang Rp 100.000. Kedua desa itu telah bergabung dan membuat sebuah dam jang kini telah selesai dibangun dan diresmi-kan penggunaannja. Dam ini memang besar manfaatnja tapi tidak membajangkan keuntungan seperti projek pariwisata!

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus